Berita

Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular/Net

Dunia

Anthony Fauci Tangkis Tuduhan Donald Trump Yang Sebut Angka Kematian Covid-19 Terlalu Dibesar-besarkan

SENIN, 04 JANUARI 2021 | 09:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pejabat kesehatan AS, Anthony Fauci dan Jerome Adams, dengan tegas menolak klaim Donald Trump yang mengatakan bahwa jumlah kematian Covid-19 yang telah mencapai angka lebih dari 350 ribu jiwa adalah dibesar-besarkan.

Anthony Fauci dan Jerome Adams, yang muncul di State of the Union CNN, pada Minggu (3/1) membela keakuratan data virus corona yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS setelah Trump menyerang metode tabulasi badan tersebut.

"Ini (angka) kematian yang nyata," kata Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan dalam acara ABC News This Week.


Kondisi rumah sakit yang penuh sesak dan petugas perawatan kesehatan yang mengalami stress karena kelelahan adalah kenyataan yang harus diterima.

"Itu tidak palsu. Itu nyata," tegas Fauci, seperti dikutip dari Reuters, Senin (4/1).
 
Jerome Adams, ahli Bedah AS, mengatakan hal yang sama, bahwa angka-angka itu adalah benar.

“Dari perspektif kesehatan masyarakat, saya tidak punya alasan untuk meragukan angka-angka itu dan saya pikir orang-orang harus sangat sadar bahwa ini bukan hanya tentang kematian,” kata Adams.

“Yang perlu Anda lakukan adalah pergi ke rumah sakit, masuk ke unit perawatan intensif, dan liatlah apa yang terjadi. Itu adalah angka-angka nyata, orang-orang nyata dan kematian yang nyata,” kata Fauci.

Donald Trump, yang sebentar lagi akan meninggalkan jabatannya, sering meremehkan tingkat keparahan pandemi. Dia juga mencemooh dan mengabaikan rekomendasi federal untuk menahan penyebaran.

Pada Minggu (3/1) Donald Trump menulisk klaimnya bahwa angka-angka kematian terlalu dibesarkan, yang membuat dua pejabat bereaksi keras.

"Jumlah kasus dan kematian Virus China jauh dibesar-besarkan di Amerika Serikat karena metode penentuan yang konyol dari @CDCgov dibandingkan dengan negara lain, banyak di antaranya melaporkan, dengan sengaja, sangat tidak akurat dan rendah," tulis Trump di Twitter, pada Minggu (3/1).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya