Berita

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan/Net

Dunia

PM Imran Khan Kutuk Keras Pembunuhan Sadis 11 Penambang Etnis Hazara

SENIN, 04 JANUARI 2021 | 06:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengutuk peristiwa pembunuhan 11 penambang batu bara di Machh yang terjadi pada Minggu (3/1). Ia menyebut tindakan itu sebagai aksi terorisme yang tidak manusiawi dan pengecut.

Ia berjanji akan mengusut tuntas peristiwa itu dan negara akan selalu bersama keluarga yang ditinggalkan.

"Pembunuhan terkutuk atas 11 penambang batu bara tak berdosa di Machh Balochistan adalah satu lagi tindakan terorisme pengecut yang tidak manusiawi," ujarnya dalam sebuah cuitan di Twitter, Minggu (3/1).

"(Kami) telah meminta FC untuk menggunakan semua sumber daya untuk menangkap para pembunuh ini dan membawa mereka ke pengadilan. Keluarga korban tidak akan ditinggalkan oleh pemerintah," lanjutnya.

Serangan teror terjadi di barat daya Pakistan yang dilakukan sekelompok pria bersenjata yang menyasar para pekerja tambang batu bara di daerah Machh, Provinsi Baluchistan, pada Minggu (3/1) pagi, waktu setempat. Saat itu para penambang sedang tertidur.

Sebanyak 11 pekerja tambang tewas. Kebanyakan mereka adalah pekerja tambang dari komunitas minoritas Syiah Hazara.

"Mayat 11 penambang telah dibawa ke rumah sakit setempat," kata Khalid Durrani, seorang pejabat pemerintah di daerah itu," seperti dilansir AFP, Minggu (3/1). Seraya menambahkan bahwa empat penambang lainnya terluka dan sedang dirawat di rumah sakit setempat.

Etnis Hazara membentuk sebagian besar populasi Syiah di Quetta, ibu kota Baluchistan. Itu adalah wilayah terbesar dan termiskin di negara itu, yang penuh dengan pemberontakan etnis, sektarian, dan separatis.

Mereka sering menjadi sasaran militan Sunni yang menganggap mereka sesat, meski tidak jelas mengapa penyerang menargetkan tambang batu bara secara khusus dalam serangan kali ini.

Liaqat Shahwani, juru bicara pemerintah provinsi, membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan kepada saluran TV swasta Geo bahwa itu adalah tindakan terorisme.

Menurut  keterangan seorang pejabat keamanan, para penyerang pertama-tama memisahkan para penambang, mengikat tangan dan kaki mereka, membawa mereka ke perbukitan dan kemudian membunuh mereka, seperti dilaporkan AFP.

Berita pembunuhan sadis itu menyebar cepat. Aksi protes pun terjadi di Provinsi Baluchistan, Pakistan. Barisan etnis Hazara dan massa lainnya mengutuk aksi sadis tersebut dan mendesak pemerintah segera menyusut tuntas dan menghukum siapa pun pelakunya dengan hukuman paling berat.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya