Berita

Mayjen Qassem Soleimani/Net

Dunia

Haul Pertama Qasem Soleimani, Iran Janjikan Pembalasan Tegas Atas Teror AS

MINGGU, 03 JANUARI 2021 | 11:48 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Republik Islam Iran memperingati satu tahun kepergian Mayor Jenderal (Mayjen) Qasem Soleimani yang dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak oleh Amerika Serikat (AS) pada 3 Januari 2019.

Serangan yang dilakukan saat Komandan Brigade Quds IRCG itu berkunjung ke Baghdad, Irak sebagai tamu resmi negara tidak lain merupakan pelanggaran kedaulatan.

Demikian yang disampaikan oleh Kedutaan Besar Iran di Jakarta dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/1).

Kedutaan menyebut serangan itu adalah aksi teror nyata terhadap pejabat Iran, sekaligus pelanggaran terhadap hukum internasional dan piagam PBB.

"Kami kembali mengutuk aksi Amerika Serikat yang meneror Mayjen Qasem Soleimani yang merupakan simbol dan pahlawan anti-terorisme dan radikalisme di kawasan Timur Tengah," tulis kedutaan.

"Jasa, pengorbanan, keberanian dan keahlian Mayjen Soleimani dalam memerangi ISIS dan kelompok takfiri di Suriah dan Irak merupakan bagian dari sejarah kontemporer yang tak akan terlupakan," lanjut kedutaan.

Kedutaan, lebih lanjut menyebut, serangan yang dilakukan oleh AS merupakan hasil konsultasi dan provokasi dengan rezim Zionis Israel, memicu peningkatan rasa ketidakamanan di kawasan.

AS, kata kedutaan, telah membuat tragedi bersejarah dengan menempatkan terorisme dalam kategori baik dan buruk, berdasarkan kepentingan mereka. AS menggunakan pendekatan teror dan terorisme secara selektif sebagai alat untuk memajukan agenda mereka.

"Berbagai pihak yang memberikan dukungan politik, finansial dan jurnalistik bagi tindakan dan kelompok teroris serta oknum-oknum pelaku teror yang bekerja sama dengan agen mata-mata rezim Zionis melawan rakyat Iran, adalah bagian dari rantai terorisme internasional," jelas kedutaan.

Dalam pernyataannya, kedutaan juga menyoroti pembunuhan kepala Organisasi Penelitian dan Inovasi Kementerian Pertahanan Prof. Mohsen Fakhrizadeh pada 27 November 2020.

Menurut kedutaan, terdapat beberapa alasan yang membuat "musuh" melakukan serangkaian aksi teror dan sanksi kepada Iran.

Alasan tersebut di antaranya adalah untuk mengubah rezim dan memecah belah negara, menghambat pendekatan diplomatik dan dialog, merampas hak penggunaan teknologi nuklir damai, hingga menciptakan krisis skala besar untuk semakin membuat kawasan Timur Tengah tidak stabil melalui pendekatan Iran phobia daripada Zionis phobia.

"Mati syahidnya Mayjen Soleimani dan pejabat Iran lainnya tidak akan dapat menghentikan perlawanan terhadap terorisme dan ekstremisme di kawasan, tetapi akan memperkuat pohon muqawama di kawasan dan dunia," tegas kedutaan.

"Republik Islam Iran akan mengerahkan seluruh kapasitas politik, hukum dan internasionalnya untuk membalas teror jahat ini. Iran tidak akan terpancing oleh perkembangan situasi dan akan memberikan pembalasan yang tegas pada waktu dan tempat yang diharapkannya," demikian pernyataan kedutaan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya