Berita

Laboratorium di Wuhan, China/Net

Dunia

Tuding Penyelidikan WHO Palsu, Penasihat Keamanan AS: Makin Banyak Bukti Tunjukkan Virus Corona Dari Lab Wuhan

MINGGU, 03 JANUARI 2021 | 09:20 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Asal muasal virus corona masih terus menjadi bahan perdebatan, mengingat masih belum ditemukannya sumber virus yang sudah menginfeksi hampir 85 juta orang di seluruh dunia itu.

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Matthew Pottinger pun menggaungkan kembali kemungkinan virus corona merupakan kebocoran dari lab yang dikelola oleh pemerintah China di Wuhan.

Dalam sebuah pertemuan virtual dengan para pejabat di Inggris baru-baru ini, Pottinger menyebut semakin banyak bukti yang menunjukkan virus corona berasal dari lab China.


"Ada semakin banyak bukti bahwa laboratorium kemungkinan merupakan sumber virus yang paling kredibel," ujar dia, seperti dikutip New York Post, Minggu (3/1).

Pottinger merupakan salah satu pejabat AS yang menggaungkan bahwa virus corona berasal dari lab Wuhan sejak awal wabah itu muncul.

Ia juga langsung memerintahkan badan intelijen AS untuk mencari bukti terkait hal tersebut. Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengaku sudah menyelidiki sumber virus sejak awal masih belum menemukan "Pasien Nol".

Dalam pernyataannya, Pottinger menyebut penyelidikan yang dilakukan oleh WHO adalah tipuan.

"Anggota parlemen di seluruh dunia memiliki peran moral untuk dimainkan dalam mengungkap penyelidikan WHO sebagai latihan Potemkin," kata Pottinger.

Ia merujuk pada desa palsu yang dibuat di Krimea pada abad ke-18 untuk meyakinkan Permaisuri Rusia Catherine yang Agung yang berkunjung bahwa wilayah tersebut berada dalam kesehatan yang baik.

"Bahkan tokoh mapan di Beijing secara terbuka menolak cerita pasar basah," lanjut Pottinger, merujuk pada teori lain bahwa virus itu ditularkan dari hewan ke manusia di dalam pasar satwa liar di Wuhan tempat kelompok kasus pertama muncul.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya