Berita

Rocky Gerung (kana)/Repro

Politik

Rocky Gerung: FPI Dibubarkan Karena Pemerintah Panik

SABTU, 02 JANUARI 2021 | 21:23 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Dibubarkannya ormas Front Pembela Islam (FPI) oleh pemerintah dinilai sebagai sebuah ekspresi kepanikan yang ditunjukkan oleh pemerintahan saat ini. Terutama, oleh sosok pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab yang terbukti memiliki basis massa massif dan militan.

Begitu disampaikan pengamat politik Rocky Gerung saat berbincang dengan Wartawan Senior Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, dikutip Sabtu (2/1).

"Saya melihat memang pemerintah panik dengan fenomena Habib Rizieq itu. Kepanikan itu tentu diterangkan melalui aktivitas Habib Rizieq," ujar Rocky Gerung.


Menurut Rocky, sepulangnya Habib Rizieq dari Saudi Arabia sebetulnya gerakan FPI secara praktis cenderung lentur dan tanpa kekerasan sedikitpun ditunjukkan oleh FPI.

"Habib Rizieq yang non kekerasan sejak dia datang, justru berubah cara Habib Rizieq menjalankan organisasi itu kan berdamai, tokoh-tokohnya juga enggak ada yang memperlihatkan keberingasan. Bahkan 212 yang dibikin FPI membikin webinar mengundang para pakar, aktivis, dll jadi suasana yang dialogis itu yang terbentuk," tuturnya.

Justru, kata Rocky, sebetulnya pemerintah yang berkuasa saat ini ingin memancing agar ada kekerasan yang dilakukan FPI, namun nyatanya berbanding terbalik.

"Nah ini selama 2 bulan ini enggak ada kekerasan FPI. Kan orang bingung. Justru yang menjadi korban kekerasan justru FPI-nya," sesal Filsuf asal UI tersebut.

"Jadi pemerintah bingung, hegemoni FPI makin lama makin meluas. Yang biasanya orang bilang FPI tuh cuma di pojok Petamburan. Sekarang emak-emak Menteng, Bukit Tinggi, itu berkunjungnya ke Petamburan. Jadi, pemerintah terpaksa seolah-olah mengendalikan keadaan. Jadi pelarangan itu justru memperburuk citra Pemerintah," imbuh Rocky Gerung.

Lain halnya misalnya apabila Habib Rizieq saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu ada kegiatan yang betul-betul meresahkan masyarakat, hingga membuat onar. Seperti melakukan operasi minuman keras dan segala macamnya.

"Itu boleh ada alasan untuk mengevaluasi status dari FPI," katanya.

"Tapi justru FPI setelah Habib Rizieq pulang itu FPI new born, karena Habib Rizieq juga mengerti bahwa dia harus melakukan perubahan didalam melakukan kemampuan managerial FPI. Kan itu soalnya tuh," demikian Rocky Gerung.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya