Berita

Menteri Luar Negeri sekaligus Anggota Dewan Negara China, Wang Yi/Net

Dunia

Menlu China: Jika Washington Mau Belajar Dari Pengalaman, Konflik China-AS Seharusnya Bisa Selesai

SABTU, 02 JANUARI 2021 | 14:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menteri Luar Negeri sekaligus Anggota Dewan Negara China, Wang Yi, mengungkapkan bahwa hubungan antara Beijing dan Washington kini telah tiba di 'persimpangan jalan baru', yang akan membawa hubungan kedua negara kembali ke jalur yang benar setelah melewati periode sulit yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Selama empat tahun terakhir, hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia itu memang semakin mengalami ketegangan. Pemicunya antara lain serangkaian sengketa perdagangan, hak asasi manusia, dan asal-usul Covid-19.

Dalam langkah terbarunya, Amerika Serikat bahkan memasukkan lusinan perusahaan China ke dalam daftar hitam Washington karena dikatakan memiliki hubungan dengan militer.

Wang, mengatakan dalam wawancara bersama dengan kantor berita Xinhua dan media pemerintah lainnya pada Sabtu (2/1), bahwa kebijakan AS baru-baru ini terhadap China sebenarnya telah merugikan kepentingan kedua negara dan membawa bahaya besar bagi dunia.

Wang, mengatakan dalam wawancara bersama dengan kantor berita Xinhua dan media pemerintah lainnya pada Sabtu (2/1), bahwa kebijakan AS baru-baru ini terhadap China sebenarnya telah merugikan kepentingan kedua negara dan membawa bahaya besar bagi dunia.

"Tapi sekarang ada kesempatan bagi kedua belah pihak untuk membuka jendela harapan baru dan memulai babak baru dialog," katanya, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (2/1).

Dalam pernyataannya, Wang mendesak AS untuk menghormati sistem sosial dan jalur pembangunan yang dipilih oleh China. Dia juga menambahkan jika saja Washington mengambil pelajaran, konflik antara kedua belah pihak sebenarnya dapat diselesaikan.

"Kami tahu beberapa orang di Amerika Serikat khawatir dengan perkembangan pesat China, tetapi kepemimpinan yang paling berkelanjutan adalah terus maju sendiri, daripada menghalangi perkembangan negara lain," katanya.

Selam ini, sejumlah politisi di Amerika Serikat memang kerap menuduh China menutupi wabah Covid-19 pada tahap awal, menunda responsnya dan membiarkan penyakit menyebar lebih jauh dan lebih cepat.

Tetapi Wang mengatakan China telah melakukan yang terbaik untuk memerangi penyebaran virus, dan 'membunyikan alarm' untuk seluruh dunia.

"Kami berpacu dengan waktu, dan merupakan yang paling awal melaporkan epidemi ke dunia," katanya.

"Semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa epidemi sangat mungkin muncul di banyak tempat di seluruh dunia," ungkapnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya