Berita

Presiden Recep Tayyip Erdogan/Net

Dunia

Erdogan Kecam Pernyataan Mantan Menteri Yang Bilang Tidak Nyaman Lihat Hakim Perempuan Memakai Jilbab

SABTU, 02 JANUARI 2021 | 11:22 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengkritik oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP), setelah seorang anggota parlemen dari partai tersebut mengatakan bahwa dia tidak nyaman melihat hakim mengenakan jilbab di pengadilan.

Anggota parlemen CHP yang juga mantan menteri kebudayaan, Fikri Saglar, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa dia merasa tidak nyaman melihat hakim perempuan mengenakan kerudung di pengadilan.

Menanggapi itu, Erdogan menyebut sikap Saglar tersebut tidak pantas dilakukan orang di masa modern seperti saat ini.

“Orang ini tidak hidup di zaman ini. Dia hidup di masa lalu. Sayangnya ini adalah refleksi pemahaman fasis CHP hari ini seperti di masa lalu," kata Erdogan kepada wartawan setelah salat Jumat di Istanbul, Seperti dikutip dari Hurriyet Daily News, Sabtu (2/1).

Juru bicara CHP sendiri telah mengklarifikasi bahwa pandangan Saglar tidak mewakili sikap resmi oposisi utama tentang masalah tersebut.

Bantahan juga disampaikan ketua Partai CHP, Kemal Kilicdaroglu, dengan mengatakan bahwa partainya tidak tertarik untuk mengurusi bagaimana wanita berpakaian dalam kehidupan sehari-hari, di tempat kerja dan bahkan di pengadilan.

Sementara, Erdogan ingat bahwa mahasiswa muda tidak diberi hak untuk pendidikan hanya karena mereka mengenakan kerudung sampai partainya berkuasa di awal tahun 2000-an.

“Dari perspektif demokrasi dan kebebasan berkeyakinan, mencoba menilai orang dari pakaian mereka adalah tidak dapat dijelaskan. Pemahaman macam apa ini?" ungkapnya.

“Bercanda dengan kerudung itu tidak ada gunanya. Mereka akan melihat hakim, jaksa penuntut, polisi (memakai jilbab) di setiap institusi di negeri ini,” tambahnya.

"Apakah Anda melihat semua ini, Tuan Fikri? Kami akan lebih memperbaiki situasi, tetapi Anda tetap ketinggalan zaman," demikian Erdogan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya