Berita

Ilustrasi

Politik

Naik Daun Selama Pandemi Covid-19, Menparekraf Sandiaga Ingin Jamu Go Digital Dan Go Global

JUMAT, 01 JANUARI 2021 | 15:22 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Industri jamu di Indonesia memiliki peluang untuk berkembang lebih pesat sebab didukung dengan ketersediaan bahan baku yang sangat melimpah.

Begitu dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno melihat prospek dampak positif jamu pada perekonomian nasional.

Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian pada tahun 2019, industri jamu memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, sektor industri obat tradisional mampu tumbuh di atas 6 persen atau pertumbuhannya di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

"Ada lebih dari 30.000 varietas yang tergolong tanaman obat dan berkhasiat yang dapat dimanfaatkan ke dalam berbagai formulasi dan varian produk jamu," kata Sandiaga Uno dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (1/12).

Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini menyebutkan, di masa pandemi Covid 19 bisnis jamu termasuk yang tengah naik daun.

"Minuman herbal khas Indonesia ini, memiliki komponen bioaktif yang dapat membuat sistem imun dalam tubuh bekerja optimal sehingga dapat menghindarkan diri dari paparan virus dan bakteri," terangnya.

Menurut Sandiaga, tren minum jamu ini tidak hanya di kalangan orang tua tapi juga sedang melanda kalangan milenial.

"Sekarang banyak produk jamu yang dikemas secara kekinian dan juga menggunakan media sosial sebagai sarana untuk memperkenalkan jamu ke generasi milenial agar tetap sehat," jelasnya.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini juga meyakini jamu Indonesia bisa sukses untuk Go Digital dan Go Global dengan jurus otentik, original, relevan dengan perkembangan zaman, dan harus bisa viral.

"Kita perkenalkan jamu dengan segala platform digital yang kekinian agar bisa lekat kepada milenial dan masyarakat umum. Kita branding jamu sebagai sebuah identitas Indonesia apalagi di masa pandemi ini yang menjadi sebuah awal kebangkitan produk jamu," katanya.

Sementara itu Vanesa Kalani, selaku Co Owner Jamu Bar mengatakan dirinya membuat produk Jamu Bar karena jamu selama dianggap menakutkan dan lekat dengan rasa pahit khususnya bagi generasi muda.

Selain mengemas produk dengan kemasan kekinian, Jamur Bar juga membuka gerai di mall kelas premium agar bisa menyasar milenial kelas A.

Selain itu, kata Kalina, hal itu untuk memberikan edukasi serta promosi mengenai khasiat dari jamu, Jamu Bar menggunakan strategi digital melalui website dan media sosial.

“Awal mula mendirikan Jamu Bar karena banyak yang melihat jamu sebagai minuman orang tua dan rasanya tidak enak, padahal sebenernya jamu itu adalah produk asli Indonesia yang mempunyai banyak manfaat," katanya.

Dengan demikian, dia membuat inovasi dari segi packaging dan rasa agar banyak masyarakat yang semakin suka terhadap jamu.

"Begitu juga strategi promosi yang kita lakukan banyak melalui media sosial dan media baru lainnya,” demikian Vanesa Kalani.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya