Berita

Sandiaga Uno saat dikenalkan sebagai menteri baru Jokowi/Repro

Politik

Jadi Menteri Jokowi, Sandiaga Uno Diingatkan Tidak Manfaatkan Jabatan Untuk Panggung Politik

RABU, 30 DESEMBER 2020 | 05:50 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Secara elektoral bergabungnya Sandiaga Salahudin Uno ke dalam kabinet Presiden Joko Widodo merugikan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rif'an mengatakan saat ini para pendukung fanatik Sandi telah kecewa atas pilihan politik bergabung ke dalam barisan pemerintah.

Selain pandangan bahwa yang abadi hanyalah kepentingan politik, Ali Rif'an menyesalkan mengapa presiden Jokowi berinisiatif menggaet Sandi ke pemerintah.


Imbas dari bergabungnya Sandi, kata Ali dapat menganggu lokomotif misi pemerintahan. Sebabnya, Sandi yang saat itu mendampingi Prabowo membawa agenda politik pembangunan yang berbeda dengan Jokowi Maruf.

"Sandi tidak berkeringat dapat tempat, apalagi gagasannya beda, yang menolak gagasan di debat pilpres lalu kan juga bukan hanya satu dua program. Seperti lokomotif yang isinya gak sepaham satu arah," demikian kata Ali Rif'an.

Dalam situasi kabinet seperti saat ini, mantan Manajer Riset Poltracking Indonesia itu mengaku khawatir Sandiaga nantinya malah memanfaatan jabatan Menparekraf hanya untuk kepentingan elektoral dan citra politik semata.

Kata Ali Rif'an, secara hitung-hitungan politik Sandiaga diprediksi menjalankan kerja politik sebagai kepanjangan tangan Jokowi hanya dua tahun saja.

Ia memprediksi di tahun ke tiga hingga akhir masa jabatan, potensi Sandi melakukan kerja politik untuk kepentingan Pilpres 2024 akan makin besar.

"Saya khawatir memanfaatkan jabatan publik, memanfaatkan jabatan itu untuk panggung politik. Karena kalau masuk pemerintahan harus total bantu Jokowi, jangan sampai punya agenda terselubung, kerjanya cuma 2 tahun sisanya kerja politik elektoral," demikian kata Ali Rif'an.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya