Berita

Bergabungnya Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto memantik kekecewaan masyarakat, khususnya pendukung mereka di Pilpres 2019/Net

Politik

3 Alasan Yang Buat Rakyat Kecewa Terhadap Prabowo-Sandi

SENIN, 28 DESEMBER 2020 | 09:44 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Gelombang kekecewaan rakyat makin membesar ketika Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memutuskan bergabung dengan gerbong pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin, yang merupakan rival dalam Pemilu 2019.

Setidaknya ada tiga alasan utama yang memicu kekecewaan di masyarakat, termasuk jutaan pendukung Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 silam tersebut.

Pertama, pada awalnya mereka menaruh harapan terhadap Prabowo-Sandi, yang walaupun kalah dalam Pilpres 2019 tetap berperan sebagai corong masyarakat dan penyeimbang terhadap pemerintahan.

"Ternyata itu sudah tak bisa lagi mereka harapkan, karena Prabowo-Sandi ada di dalam kabinet," ujar Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Ossy Dermawan, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/12).

Kedua, kata Ossy, dalam pertarungan Pilpres 2019 kemarin, para pendukung merasa sudah mati-matian membela dan mendukung Prabowo-Sandi. Bahkan, ereka tidak hanya mengorbankan materi atau uang.

"Mereka pun siap mengorbankan jiwa dan raga," kata Ossy Dermawan.

Ketiga, masih kata Ossy, pada saat Prabowo menjadi Menteri Presiden Jokowi, ia berdalih akan mewakili masyarakat dan selalu membela rakyat.

Ternyata yang terjadi, anak buah Prabowo justru tersandung kasus korupsi lobster. Ini yang cukup menyakiti hati rakyat.

"Sehingga menjadi wajar jika kemudian ada pengamat yang memprediksikan popularitas dan elektabilitas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono)  akan makin bertambah seiring dengan kekecewaan rakyat terhadap masuknya Prabowo dan Sandi ke dalam kabinet saat ini," tutupnya.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

Promosi Doktor Bahlil Lahadalia dan Kegaduhan Publik: Perspektif Co-Promotor

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:56

UPDATE

Wamen Stella: Baris-Berbaris Mengajarkan Kerja Harus Berirama

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 13:53

Bukan Cuma Huawei, Samsung Juga akan Ciptakan Ponsel Lipat Tiga

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 13:40

107 Pelanggar di Priok Dapat 'Surat Cinta' Polisi

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 13:32

Prabowo Ajarkan Kesederhanaan Pakai Hercules, Bukan Jet Pribadi

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 13:19

Sritex Punya Utang Jumbo ke Puluhan Bank, Paling Banyak BCA

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 13:03

Mahyeldi-Vasco Kuasai 18 Kabupaten-Kota

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 12:57

Netanyahu Ngumpet di Bunker Usai Israel Serang Iran

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 12:55

Tiongkok dan UE Sepakat Selesaikan Perselisihan Tarif EV dengan Dialog

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 12:39

Prabowo: Pimpinan Juga Harus Lapar Kalau Anak Buah Kelaparan

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 12:32

Timteng Memanas, Israel Jatuhkan Jet Tempur ke Iran

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 12:23

Selengkapnya