Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Varian Baru Virus Corona Akhirnya Muncul Di Prancis, Satu Kasus Ditemukan Dari Orang Yang Baru Kembali Dari London

SABTU, 26 DESEMBER 2020 | 09:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kementerian kesehatan Prancis mengkonfirmasi kasus pertama dari varian virus corona baru yang belakangan muncul di Inggris dan membuat khawatir negara-negara Uni Eropa. Kasus Prancis pertama ini ditemukan pada seorang warga Prancis yang baru saja tiba dari London.   

Orang itu kembali ke Prancis pada 19 Desember. Dia melakukan dites di rumah sakit pada 21 Desember dan dinyatakan positif mengidap jenis virus yang dikenal sebagai VOC 202012/01.

Orang itu tidak menunjukkan gejala dan mengisolasi diri di rumahnya di Tours di Prancis tengah, kata kementerian, menurut laporan AFP, Sabtu (26/12).

“Otoritas kesehatan telah melakukan pelacakan kontak terhadap aparat kesehatan yang merawat pasien itu,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan hari Jumat.

“Setiap kontak mereka yang dianggap rentan juga akan diisolasi,” katanya.

Selain kasus pertama ini, beberapa sampel positif lainnya yang mungkin menunjukkan varian VOC 202012/01 sedang diurutkan oleh laboratorium spesialis Institut Pasteur nasional.

Pada Senin (21/12), Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengakui bahwa ada kemungkinan strain yang baru ditemukan itu sebenarnya sudah ada di negara itu.

Sementara otoritas Italia telah mendeteksi strain baru tersebut pada seorang pasien di Roma, sementara Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan bahwa sembilan kasus telah terdeteksi di Denmark dan masing-masing satu di Belanda dan Australia.

Kementerian dalam negeri Prancis mengatakan pada Kamis (24/12) bahwa pembatasan perjalanan dari Inggris akan berlanjut sampai setidaknya 6 Januari mendatang.

Untuk saat ini, hanya warga negara Prancis atau UE dan mereka yang memiliki hak tinggal di sana atau pelancong bisnis yang diizinkan melakukan penyeberangan dari Inggris, itupun jika mereka dapat menunjukkan tes Covid-19 negatif yang berusia kurang dari tiga hari.

Menjelang Natal, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengumumkan perluasan tindakan penguncian yang ketat di seluruh bagian selatan Inggris untuk menahan penyebaran penyakit.

Dengan lebih dari 68 ribu kematian akibat virus tersebut, Inggris Raya adalah salah satu negara yang paling terpukul di Eropa.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya