Berita

Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi/Net

Suluh

Coblos 01 Bonus 02, Lupakan Masa Lalu Tatap Masa Depan (2024)

RABU, 23 DESEMBER 2020 | 16:09 WIB | OLEH: RUSLAN TAMBAK

Foto empat tokoh bangsa viral dimana-mana. Yaitu, Joko Widodo, Maruf Amin, Prabowo Subianto, dan Sandiaga Uno.

Foto mereka mengisi semua platform media sosial.

Foto yang paling ramai yaitu foto sketsa baju putih lengkap dengan kopiah hitam. Foto itu bertuliskan happy ending.


Setelah Prabowo bergabung menjadi Menteri Pertahanan di kebinet Jokowi-Maruf pada awal pembentukan kabinet tahun lalu, Sandi resmi menyusul. Dia diberi tanggung jawab sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Jokowi-Maruf (paslon 01) dan Prabowo-Sandi (paslon 02) adalah dua pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2019.

Pertarungan pilpres tahun lalu itu berlangsung sengit dan panas.

Selain masyarakat terpecah dengan adanya kubu cebong dan kampret, pilres kemarin diyakini yang paling banyak memakan korban.

Selain kelelahan yang mengakibatkan meninggal ratusan penyelenggara (petugas KPPS), juga ada tragedi aksi 22 Mei di depan kantor Bawaslu. Aksi itu juga banyak memakan korban meninggal dunia dan luka-luka.

Kembali pada foto yang viral, kontennya bermacam-macam. Misalnya, "Coblos Jokowi-Maruf bonus Prabowo-Sandi", "Dan akhirnya mereka semua bahagia", serta "Lupakan masa lalu, mari tatap masa depan".

Lalu apa kira-kira alasan Sandiaga bersedia menjadi menteri di kabinet Jokowi-Maruf? Pasalnya, sejak awal dia sudah menegaskan tidak pas gabung bersama rivalnya itu.

Usai kalah di Pilpres 2019, Sandiaga menegaskan sikap akan berada di luar pemerintahan. Menurutnya, check and balance sangat penting di tengah koalisi pemerintah Jokowi-Maruf yang gemuk ini.

Menurut analis politik yang juga Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra, setidaknya ada tiga kemungkinan untuk membaca kenapa Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu akhirnya bersedia menjadi menteri.

Pertama, jika hanya Jokowi yang meminta ada kemungkinan Sandiaga menolak. Sepertinya selain permintaan Jokowi, Sandiaga tidak kuasa menolak karena ini adalah permintaan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo langsung. Sehingga Sandiaga bisa saja membaca ini sebagai penugasan partai.

Kemungkinan kedua, Sandiaga pun tidak bisa mengajukan alternatif pilihan kader Gerindra lain yang bisa diterima Prabowo.

OTT Edhy Prabowo tentu membuat Prabowo lebih hati-hati dalam menempatkan kadernya dalam kabinet Jokowi. Sandiaga yang sudah sangat kaya, dianggap sangat aman untuk mengisi posisi menteri.

Ketiga, Sandiaga bersedia menjadi menteri tapi tidak mau mengisi posisi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sebelumnya dijabat oleh Edhy Prabowo (terlibat dugaan korupsi) yang merupakan kader Gerindra.

Dia memilih kementerian yang bersih dan membuatnya masih bisa terlihat enerjik terutama di kalangan anak muda. Maka mengurus pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan bidang yang tepat.

Tapi apapun alasannya, jelas Iwel Sastra, ini melengkapi sejarah perpolitikan Indonesia. Dimana untuk pertama kali capres dan cawapres yang kalah (Prabowo-Sandi) bergabung dalam kabinet capres dan cawapres yang menang (Jokowi-Maruf).

Pada sisi lain, masih ada yang menarik untuk diamati dan ditunggu dari percaturan politik yang ada saat ini. Yaitu peta politik Pilpres 2024.

Selain kepala daerah, tokoh yang disebut-sebut berpeluang menjadi capres dan cawapres mendatang sudah ada di kabinet Jokowo-Maruf.

Misalnya, Prabowo Subianto, Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Tito Karnavian, dan Budi Gunawan. Lalu sekarang ada Sandiaga Uno.

Ada yang menilai, bergabungnya Sandiaga ke kabinet bisa jadi cerminan untuk 2024. PDIP dan Gerindra semakin memantapkan kerja sama di masa mendatang.

Akhirnya, reshufflenya sekarang tahun 2020, tapi Pilpres 2024-nya sudah mulai kecium.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya