Berita

Poster kampanye Prabowo dan Sandi pada Pilpres 2019/Net

Politik

Sejarah Politik Indonesia, Pertama Kali Capres-Cawapres Kalah Bergabung Dengan Yang Menang

SELASA, 22 DESEMBER 2020 | 17:12 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan nama-nama menteri baru dalam reshuffle kabinet. Dari enam nama baru yang paling mengejutkan adalah Sandiaga S. Uno yang dipercaya menggantikan posisi Wishnutama sebagai Menparekraf.

Disebut mengejutkan karena dalam beberapa kali pemberitaan media terdahulu, ada kesan Sandiaga menolak untuk menjadi menteri pada kabinet Jokowi.

Aanalis politik yang juga Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra mengatakan, setidaknya ada tiga kemungkinan untuk membaca kenapa Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu akhirnya bersedia menjadi menteri.

Pertama, jika hanya Jokowi yang meminta ada kemungkinan Sandiaga menolak. Sepertinya selain permintaan Jokowi, Sandiaga tidak kuasa menolak karena ini adalah permintaan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo langsung.

"Sehingga Sandiaga bisa saja membaca ini sebagai penugasan partai," ujar Iwel Sastra kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (22/12).

Kemungkinan kedua, Sandiaga pun tidak bisa mengajukan alternatif pilihan kader Gerindra lain yang bisa diterima Prabowo.

"Tentu saja kejadian OTT Edhy Prabowo membuat Prabowo lebih hati-hati dalam menempatkan kadernya dalam kabinet Jokowi. Sandiaga Uno yang sudah sangat kaya dianggap sangat aman untuk mengisi posisi menteri," ucap Iwel Sastra.

Ketiga, Sandiaga bersedia menjadi menteri tapi tidak mau mengisi posisi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sebelumnya dijabat oleh Edhy Prabowo yang merupakan kader Gerindra.

Sandiaga memilih kementerian yang membuat dia masih bisa terlihat enerjik terutama di kalangan anak muda. Maka mengurus pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan bidang yang tepat.

"Apapun kemungkinan yang menjadi alasan Sandiaga bersedia bergabung sebagai menteri, ini melengkapi sejarah politik Indonesia, untuk pertama kali capres dan cawapres yang kalah bergabung dalam kabinet capres dan cawapres yang menang," demikian Iwel Sastra.

Pada Pilpres 2019, Prabowo dan Sandi berpasangan sebagai capres dan cawapres. Lawan mereka, petahana Joko Widodo yang berpasangan dengan Maruf Amin.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya