Berita

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik/Repro

Politik

Punya Ahli Sendiri, Komnas HAM Siap Membandingkan Hasil Temuannya Dengan Forensik Polri

SENIN, 21 DESEMBER 2020 | 05:48 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan melibatkan ahli dan laboratorium forensik independen dalam pemeriksaan proyektil peluru terhadap peristiwa penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI).

Hal itu diungkapkan Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik saat menjadi narasumber di acara diskusi bertajuk "Polisi, FPI dan HAM".

"Mulai besok ada pemeriksaan mengenai proyektil," ujar Taufan, Minggu (20/12).

Tim investigasi Komnas HAM, kata Taufan, akan membandingkan proyektil yang ditemukannya dengan hasil forensik dari Kepolisian.

"Kami akan bandingkan proyektil yang kami temukan juga, kami akan punya jaringan dengan Laboratorium dan ahli lain seperti kasus Intan Jaya Papua tadi. Hasil forensiknya Polisi kami bandingkan dengan tim ahli kami yang kami gunakan dari universitas," ungkap Taufan.

Tak hanya itu, lanjutnya, Komnas HAM juga telah menemukan bukti-bukti lainnya, seperti sisa-sisa peristiwa KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.

"Kemudian soal saksi-saksi lapangan, dan macam-macam kita temukan. Kami banyak menemukan sisa-sisa peristiwa itu. Misalnya diceritakan ada mobil yang saling kejar-kejaran dan beradu. Kita memang menemukan di lapangan, ada bekas-bekas dari mobil yang rusak beda warna berarti bukan satu mobil, ada yang putih ada yang hitam," terang Taufan.

Sehingga, pihaknya juga akan mendalami temuan tersebut terhadap ahli yang dimiliki oleh Komnas HAM.

"Besok kita akan periksa dengan membawa satu ahli otomotif untuk membandingkan seperti apa gitu. Termasuk mengukur, karena mereka bilang kecepatan mobilnya sekian, kemudian pada saat sekian berapa menit semua mereka katakan begitu ya dalam penjelasan, kita akan uji," tuturnya.

"Dengan kecepatan itu betul gak dengan jarak yang mereka sebut itu kita perbandingkan semua. Nanti baru kemudian kita mengambil satu kesimpulan, apa sesungguhnya yang terjadi," demikian Taufan.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Jelang Piala AFF dan AFC, 36 Pemain Masuk Seleksi Tim U-16 Tahap Dua

Jumat, 29 Maret 2024 | 08:02

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga DIminta Tak Beraktivitas

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:25

Kemnaker Gelar Business Meeting Pengembangan SDM Sektor Pariwisata

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:11

2.098 Warga Terjangkit DBD, Pemkot Bandung Siagakan 41 Rumah Sakit

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:01

Sebagian Wilayah Jakarta Diprediksi Hujan Ringan

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:21

Warga Diimbau Lapor RT sebelum Mudik Lebaran

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:11

Generasi Z di Jakarta Bisa Berkontribusi Kendalikan Inflasi

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:04

Surat Dr Paristiyanti Nuwardani Diduga jadi Penyebab TPPO Farienjob Jerman

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:00

Elektabilitas Cak Thoriq Tak Terkejar Jelang Pilkada Lumajang

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:42

Satpol PP Diminta Jaga Perilaku saat Berinteraksi dengan Masyarakat

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:31

Selengkapnya