Berita

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Dahlan Iskan

Garis Finis

SENIN, 21 DESEMBER 2020 | 04:57 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN



BEGITU tinggi optimisme itu. Tecermin semuanya dari perkembangan harga saham di pasar modal. Luar biasa. Di saat banyak indikator penting ekonomi masih buruk, harga saham naik dan naik terus. Dan naik lagi.

Indeks harga saham praktis sudah pulih seperti sebelum ada pandemi. Sudah kembali ke atas 6.000. Optimisme ternyata mengalahkan kenyataan. Dunia ekonomi ''langit'' mengalahkan dunia ekonomi ''bumi''.


Para pemilik uang begitu yakin heboh-heboh apa pun akan bisa ditangani. Pun yang berbau SARA.

Banyaknya kasus korupsi juga tidak menjadi keprihatinan mereka. Apalagi soal isu pelanggaran hak-hak asasi manusia. Bahkan pun soal menurunnya kualitas demokrasi.

Uang Anda sudah hafal prinsip ini — punya ''agama'' sendiri.

Bagi mereka perkembangan pembentukan SWF (Sovereign Wealth Fund) begitu memberi harapan.

Demikian juga dampak pembangunan besar-besaran industri pengolahan nikel di Sulawesi. Yang ternyata menjadi kenyataan — dan akan mendorong industri hilir yang lebih jauh.

Tentu, optimisme itu bertambah-tambah dengan penemuan vaksin Covid-19. Yang bukan lagi di tahap penemuan, melainkan sudah menjadi kenyataan. Sudah dua yang diizinkan: Pfizer dan Moderna. Satu bulan lagi yang buatan Tiongkok kelihatannya juga sudah akan diizinkan — kini tinggal menunggu laporan resmi hasil uji coba tahap tiga.

Hanya saja, yang tidak kita sangka, Pfizer dan Moderna, Amerika, ternyata berhasil menyalip Sinovac dan Sinopharm di tikungan terakhir. Uji coba tahap tiga made in China ternyata kalah cepat dengan yang buatan Amerika. Sampai-sampai Tiongkok sendiri harus membeli dulu Pfizer — sambil menunggu yang bikinan sendiri.

Dan di balik tiga optimisme itu — SWF, nikel, dan vaksin — adalah sikap DPR. Yang nyaris tanpa oposisi. Apa pun yang diinginkan pemerintah lolos di DPR — seperti benar-benar tutup mata.

Tidak ada oposisi yang kuat atas Omnibus Law — payung besar untuk pembentukan SWF. Juga tidak ada oposisi yang berarti atas UU Pandemi. Yang menjadi payung bagi segala langkah cepat pemerintah di bidang penyediaan uang. Termasuk untuk pengadaan vaksin.

Heboh-heboh tenaga kerja asing di Morowali juga tidak sampai bergema di Senayan. Semuanya mulus, lancar, dan licin.

Maka para pemilik uang seperti sudah bisa memastikan: akhir tahun depan keadaan akan normal kembali. Ibarat ikut lomba lari maraton garis finisnya sudah tampak. September tahun depan ekonomi mulai bergerak.

Pilihannya dua: didahului atau mendahului.

Semangat "didahului atau mendahului" itulah yang membuat harga-harga saham naik begitu fantastis.

Mereka sebenarnya tahu riil energi mereka sedang dan sudah terkuras. Tapi semangat ''mendahului atau didahului'' itu mengalahkan penurunan energi.

Para pemilik uang pun paling bersemangat mencapai garis finis itu — kalau bisa menjadi yang pertama. Setidaknya di kelompok yang finis duluan.

Apakah mereka benar-benar bisa segera mencapai garis finis?

Tentu. Ancamannya hanya satu: kalau garis finis itu tiba-tiba diubah ke tempat yang lebih jauh.

Tapi, garis finis SWF kelihatannya tidak akan bisa dimundurkan. Pemerintah terus melangkah menuju realisasi. Beberapa PP (peraturan pemerintah) sudah diterbitkan minggu lalu. Saya akan menuliskannya secara khusus besok atau lusa. Dari pada menulis soal Trump melulu — kata pembaca Disway.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya