Berita

Pesawat Garuda/Net

Publika

Berat Amat Sinuhun Ini

MINGGU, 20 DESEMBER 2020 | 10:03 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

VIRUS tersebut merenggut korban korporasi pertamanya dari sektor publik pada bulan April, ketika Perum Perumnas, seorang pengembang real estat, gagal membayar uang kertas Rp 200 miliar (13,4 juta dolar AS).

Namun PT Garuda Indonesia, maskapai nasional yang 60 persen sahamnya dimiliki oleh pemerintah, membuat contoh labirin utang yang lebih baik yang tidak dapat dengan mudah lepas dari Jakarta.

Kapal induk dalam masalah. Garuda memiliki sukuk 500 juta dolar AS yang jatuh tempo 3 Juni, tetapi hanya memiliki uang tunai 299 juta dolar AS pada akhir 2019.


Pemerintah berencana untuk merestrukturisasi pembiayaan dan mengatur 500 juta dolar AS lagi untuk modal kerja. Tapi itu mengesampingkan suntikan dana langsung, Bloomberg News melaporkan Senin.

Jika Garuda dibiarkan berjuang sendiri, BUMN lain akan mengikutinya ke dalam kesulitan. Maskapai ini membeli bahan bakar dari PT Pertamina dan layanan bandara dari PT Angkasa Pura, dan merupakan klien besar dari bank-bank besar milik negara.

Utang kepada BUMN lain menyumbang lebih dari 30 persen dari total kewajibannya, atau hampir 1,2 miliar dolar AS, menurut data yang dikumpulkan dari pengajuan tahun 2019 perusahaan.

Perusahaan asuransi milik negara, Asuransi Indonesia Kredit PT, menjamin kelas A tranche, atau 90 persen, dari Rp 2 triliun dalam sekuritas beragun aset yang diterbitkan pada Juli 2018, yang didukung oleh penjualan tiket ke Jeddah dan Madinah.

Ada masalah: Arab Saudi telah menangguhkan ibadah haji muslim karena pandemi.

Selama masa jabatan lima tahun pertama Jokowi, neraca perusahaan-perusahaan negara Indonesia berubah dari sangat bersih menjadi junk grade.

Penggemar infrastruktur tetapi terjepit oleh perdagangan kembar negara Asia Tenggara dan defisit fiskal, Jokowi menemukan modelnya di China, di mana badan usaha milik negara memikul banyak beban pembiayaan pembangunan nasional.

Keberhasilan yang paling terlihat dari strateginya adalah ledakan pembangunan yang berpuncak dengan pembukaan jalur kereta bawah tanah pertama di ibu kota tahun lalu.

Sekarang, presiden harus menghadapi kenyataan yang buruk. Kami memperkirakan rasio utang bersih pada BUMN Indonesia berkisar dari 4,5 kali hingga 5,5 kali pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi tahun ini, dibandingkan dengan 1,6 kali dari tahun pertamanya menjabat, S&P Global Ratings memperkirakan.

Penulis adalah peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya