Berita

Zubairi Djoerban dalam diskusi Ikatan Alumni Universitas Padjajaran yang bekerjasama dengan RMOL/Repro

Kesehatan

Belum Ada Vaksin Covid-19 Yang Lulus Uji Klinis Fase 3, Tapi Bisa Digunakan Jika...

SABTU, 19 DESEMBER 2020 | 15:10 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

RMOL. Vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkan sejumlah perusahaan masih belum lulus atau selesai uji klinis fase 3.

Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Zubairi Djoerban mengungkap, ada 18 jenis vaksin yang masih diuji klinis fase ketiga, yang gunannya untuk menilai kemanan dan efektivitasnya.

Hal itu dia sampaikan pada diskusi virtual bertajuk "Indonesia Siap-siap Vaksinasi" yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Padjajaran bekerjasama dengan Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (19/12).

"Intinya sekarang belum ada satu vaksin yang telah lulus uji klinis fase ketiga," ujar Zubairi Djoerban.

Namun begitu, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini mengatakan, vaksin yang masih dalam tahap uji klinis fase 3 bisa digunakan tapi jika memenuhi syarat-syarat tertentu.

Di mana, syarat yang dimaksud adalah harus sudah memiliki interim report atau laporan yang diperlukan pada saat tertentu, tentang hasil uji klinis fase ketiga yang sudah dilakukan di sejumlah negara.

Setelah itu, Zubairi Djoerban menjelaskan, penggunaan vaksin yang masih masuk tahap uji klinis fase ketiga tersebut harus mendapatkan izin darurat (emergency use authorization) dari lembaga yang berwenang di suatu negara. Misalnya di Indonesia adalah Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM).

"Begitu BPOM mengeluarkan izin emergency use authorization tentu kita sambut baik. Dan Presiden sendiri sudah menyampaikan akan digratiskan bagi seluruh penduduk. Tentu kita dukung keputusan ini," umhkap Zubairi Djoerban.

"Sekali lagi, untuk aman dan efektif itu kewenangan ada di Badan POM. Jadi kami menunggu sekali keputusan dari Badan POM," tambahnya.

Sekarang ini, BPOM sedang menunggu data-data lain yang masuk mengenai interim report dari Brazil dan sejumlah negara lain terkait vaksin Sinovac.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

UPDATE

Sudirman Said Siap Kalau Harus Head to Head dengan Anies di Pilkada Jakarta

Jumat, 24 Mei 2024 | 03:30

Ini Bocoran 3 Kandidat Pendamping Mirza di Pilgub Lampung

Jumat, 24 Mei 2024 | 02:56

Rakyat Sambut Presiden Terpilih Prabowo untuk Kesejahteraan Indonesia

Jumat, 24 Mei 2024 | 02:21

Jadi Pemilih Terbesar pada Pilkada 2024, Gen Z Rawan Terpapar Hoax

Jumat, 24 Mei 2024 | 02:02

Relawan Prabowo-Gibran Lampung Siap Menangkan Mirza di Pilgub 2024

Jumat, 24 Mei 2024 | 01:40

Komisi IV DPR Bertemu Parlemen Swedia Bahas Program Pangan hingga Lingkungan Hidup

Jumat, 24 Mei 2024 | 01:22

Inkud Gandeng Partner dari China Bangun Pabrik Pakan dan Peternakan Ayam di Indonesia

Jumat, 24 Mei 2024 | 00:54

Buntut Kenaikan UKT, Mahasiswa Jakarta Ancam Segel Kantor Kemendikbud

Jumat, 24 Mei 2024 | 00:21

Warga Keluhkan Lambannya Bantuan Bagi Korban Banjir di Muara Enim

Kamis, 23 Mei 2024 | 23:59

Tunda Pelantikan Pejabat Daerah, Pj Gubernur Barat Daya Dinilai Tidak Fokus Jalankan Tugas

Kamis, 23 Mei 2024 | 23:31

Selengkapnya