Berita

Tokoh nasional DR. Rizal Ramli/Net

Publika

Nasihat Rizal Ramli Lebih Awal Dari Bank Dunia

JUMAT, 18 DESEMBER 2020 | 17:57 WIB | OLEH: ARIEF GUNAWAN

KEMISKINAN di Indonesia banyak dikisahkan penulis Eropa sejak era kolonial.

Multatuli bercerita “Saija-Adinda”. Korban pejabat pribumi yang kekuasaannya tak digunakan membela rakyat.

Dompers menulis Sakinoem.

Perelaer bercerita tentang Baboe Delima.

Lulofs berkisah mengenai kehidupan Koeli, dan seterusnya ...

Waktu baru merdeka rakyat hidup miskin, tapi tidak ditipu oleh elit kekuasaan seperti hari ini.

Karakter penguasa waktu itu umumnya tidak dirusak oleh korupsi, karena bergumul dalam pertentangan visi, ideologi, dan garis perjuangan.

Pramoedya Ananta Toer menulis kisah “Lemari Antik” bercerita tentang keluarga miskin yang terpaksa makan bangke kucing.

Bagaimana hari ini?

Hari ini ibu membunuh tiga anak, suami membakar istri, lansia tinggal di kandang kambing, orangtua tak mampu sekolahkan anak, dan seterusnya.

Tapi kemiskinan dijawab pake BLT dan Bansos, yang ternyata dicolong. Sehingga menteri the ruling party ikut nilep sedemikian bejat.

“Mengatasi kemiskinan bukan hanya dengan BLT dan bansos. Juga harus dengan policy (kebijakan). Policy dapat mengubah rakyat untuk hidup makmur,” tandas tokoh nasional Dr Rizal Ramli.

Akibat dampak pandemi Covid-19 kemiskinan di negeri ini menurut Bank Dunia, beberapa hari lalu, semakin akut, terutama berkaitan dengan masalah pangan.

Orang miskin dan rentan miskin di Indonesia makin tak mampu membeli makanan pokok.

Warning Bank Dunia ini termasuk telat, karena sejak Maret lalu Rizal Ramli sudah lebih dulu kasih nasihat untuk mengingatkan.

Ekonom senior yang memiliki jaringan luas di kalangan internasional ini minta pemerintah Jokowi menghentikan sementara anggaran untuk proyek-proyek infrastruktur yang menyedot dana besar.

Dana tersebut, kata Rizal Ramli, harus dialokasikan untuk tiga hal.

Yaitu pertama, untuk masalah kesehatan.

Kedua, pangan.

Ketiga, untuk daya beli masyarakat miskin yang terdampak pandemik.

“Sejak akhir Maret lalu saya sudah sarankan stop proyek-proyek infrastruktur besar 2020. Jangan gengsi. Alokasikan untuk sektor kesehatan, pangan dan daya beli rakyat miskin,” papar Rizal Ramli.

Nasihat telah disampaikan.

Kebaikan telah ditunjukkan.

Keberpihakan kepada rakyat selalu dibuktikan oleh Rizal Ramli.

Kalau pemerintah menjalankan tentu keadaan tidak serunyam dan berantakan seperti sekarang.

Rakyat jadi korban, makin bertambahlah babak baru kisah-kisah kemiskinan.

Penulis adalah wartawan senior

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Harga Emas Antam Turun Usai Cetak Rekor Tertinggi

Jumat, 21 Februari 2025 | 09:25

Jadi "Pengacara", Anies Temui Diaspora di Qatar

Jumat, 21 Februari 2025 | 09:15

Intelijen Sebut Gencatan Senjata Rusia-Ukraina akan Terjadi Tahun Ini

Jumat, 21 Februari 2025 | 09:07

Proyeksi Penjualan Walmart Suram, Wall Street Muram

Jumat, 21 Februari 2025 | 08:58

Retret Kepala Daerah Hak Prerogatif Presiden

Jumat, 21 Februari 2025 | 08:41

KPK Dalami Dugaan Hasto Kristiyanto jadi Penyokong Dana Pelarian Harun Masiku

Jumat, 21 Februari 2025 | 08:23

Harga Emas Menjulang ke Rekor Tertinggi Ditopang Permintaan Safe Haven

Jumat, 21 Februari 2025 | 07:59

Ferry Juliantono Dorong Himpuni Terlibat dalam Percepatan Pembangunan melalui Koperasi

Jumat, 21 Februari 2025 | 07:48

Greenback Jatuh terhadap Sejumlah Mata Uang Utama

Jumat, 21 Februari 2025 | 07:39

Pasar Eropa Jatuh ke Level Terendah Satu Pekan

Jumat, 21 Februari 2025 | 07:13

Selengkapnya