Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Di Antara 8 Pilkada Di Jabar, Kekalahan Di Pilbup Bandung Paling Menyakitkan Bagi Golkar

JUMAT, 18 DESEMBER 2020 | 10:11 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Klaim Partai Golkar yang menyebut menang 50 persen dalam Pilkada yang digelar di 8 daerah di Jawa Barat dikritisi Direktur Lingkar Studi Demokrasi Indonesia (LSDI), Amir Soedrajat.

Menurut Amir, meski di Jawa Barat Partai Golkar mengklaim menang 50 persen, atau 4 dari 8 pilkada, faktanya kemenangan hanya diraih di 3 Pilkada saja.

Kemenangan itu, kata Amir, tidaklah mungkin bisa diklaim sendiri, karena partai koalisi juga akan melakukan klaim serupa. Bahkan kepala daerah yang menang yang merupakan kader Golkar hanya terjadi di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.

"Marwan Hamami jelas kader Partai Golkar di Kabupaten Sukabumi sekaligus incumbent, sedangkan di Cianjur TB Mulyana hanya berkiprah sebagai wakil bupati saja. Sisanya Golkar hanya ikut mengusung tanpa memiliki kader untuk dijadikan kepala daerah yang menang," jelasnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (18/12).

Menurut Amir, dua wilayah lainnya yang diklaim Partai Golkar menang, satu di antaranya bahkan masih dalam perdebatan.

"Kalau di Karawang, Partai Golkar mendukung pasangan yang bukan kadernya. Memang dalam politik semua langkah dukungan bisa saja terjadi, namun untuk partai sebesar Golkar sangat disayangkan tidak bisa mengusung kadernya," ucapnya.

Sedangkan untuk Kabupaten Tasikmalaya yang diklaim dimenangkan Partai Golkar justru masih bermasalah. Bahkan pasangan Iwan-Iip ternyata kalah tipis dari petahana Ade-Cecep. Ini didapat dari hasil real count yang dilakukan oleh KPU Tasikmalaya.

"Nah kalau pasangan Iwan-Iip menang di Mahkamah Konstitusi maka baru bisa diklaim Partai Golkar menang 50 persen. Tetapi kalau tidak jadi menang, maka kemenangan Partai Golkar hanya 37,5 persen saja," papar Amir.

Selain itu pukulan telak‎ yang mungkin paling dirasakan Partai Golkar dalam Pilkada serentak di Jabar, adalah runtuhnya dominasi partai berlambang pohon beringin itu di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Indramayu.

"Sebagai catatan, untuk Kabupaten Bandung pemenang Pilkadanya adalah mantan kader Partai Golkar yang menyeberang ke partai lain. Kekalahan ini tentu terasa menyakitkan bagi Partai Golkar karena lebih dari dua dekade menjadi kekuatan politik yang mendominasi wilayah tersebut," demikian Amir.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya