Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an/Repro
Arus Survei Indonesia (ASI) menyarankan pentingnya sinergi antar pihak dalam membangun ekosistem pembelajaran daring.
Saran itu disampaikan oleh peneliti utama ASI, Budy Sugandi disampaikan saat diskusi dan rilis hasil Focus Group Discusision (FGD) bersama beberapa pakar pendidikan, Kamis siang (17/2).
Acara diskusi virtual itu bertema 'Outlook Pemdidikan 2021: Membangun Ekosistem Pembelajaran Daring dan Pentingnya Internet Sehat".
Saat membuka acara diskusi, Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an mengatakan, FGD digelar merupakan tindak lanjut dari temuan survei nasional tentang program kuota internet gratis Pusdatin Kemendikbud RI.
Survei yang dilakukan Oktober lalu, menyebutkan bahwa sebanyak 80,5 persen masyarakat ingin program bantuan kuota internet dilanjutkan pada tahun 2021.
“Gelombang teknonologi digital yang makin canggih, pembelajaran daring punya prospek yang panjang. Apalagi menurut survei kami, aspirasi publik ingin program kuota internet gratis perlu dilanjutkan tahun 2021,†ujar Ali Rif’an, Kamis (17/12).
Peneliti Utama Bidang Pendidikan Arus Survei Indonesia, Budy Sugandi menguraikan, dalam konteks membangun ekosistem pembelajaran daring, kolaborasi antara pihak pemerintah dan swasta menjadi prasyarat penting .
“Pihak pemerintah harus bersinergi (baik Kemendikbud sebagai pencipta regulasi ataupun Kominfo dan kementerian lainnya sebagai penunjang) dengan pihak swasta (pihak provider ataupun pemilik aplikasi),†kata Budy Sugandi.
Terkait pentingnya internet sehat, ditambahkan Budy, perlu adanya edukasi yang berkesinambungan, seperti halnya tidak melakukan ujaran kebencian (
hate speech) dalam pemakaian internet (bermedia sosial).
“Kampanye yang menyeluruh ke seluruh komponen untuk menggunakan internet sehat perlu secara gencar dilakukan,†tambahnya.
Dalam acara diskusi pendidikan itu, Plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud RI, M. Hasan Chabibie mengatakan bahwa teknologi bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan saat ini dan masa depan.
Atas dasar itulah, Chabibie megaku sependapat bahwa bantuan kouta internet gratis sangat penting, sebagai upaya menjaga nyala api pendidikan nasional.
"Bantuan kuota internet bentuk negara hadir, dan upaya menjaga asa dunia pendidikan kita di tengah pandemi," kata M. Hasan Chabibie.