Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Suluh

Lega Dengar Pernyataan Jokowi

RABU, 16 DESEMBER 2020 | 23:38 WIB | OLEH: WIDIAN VEBRIYANTO

Tidak dapat dipungkiri, pernyataan Presiden Joko Widodo yang memastikan vaksin Covid-19 akan diberikan gratis kepada seluruh rakyat Indonesia telah membuat hati menjadi lega.

Artinya tidak akan ada lagi orang-orang “kurang beruntung” yang harus menunggu kematian karena tidak mendapat vaksin.

Pemerintah sebelumnya memang menargetkan 107 juta orang tervaksinasi. Tapi ada dua skema pemberian yang akan dilakukan. Pertama vaksin gratis dengan jumlah 30 persen atau setara untuk sekitar 32 juta penduduk. Sementara skema kedua adalah vaksinasi mandiri dengan jumlah 70 persen atau sekitar 75 juta warga negara Indonesia.

Jika memang itu yang jadi dilakukan, maka bukan tidak mungkin vaksinasi di Indonesia akan gagal. Sebab, para ahli epidemiologi menyebut vaksinasi akan berhasil jika 70 persen penduduk sudah divaksinasi.

Vaksinasi mandiri juga diyakini akan kurang diminati. Selain harus membayar untuk divaksin, masyarakat juga harus berpikir ulang tentang khasiat vaksin yang dibeli tersebut.

Apalagi sebelumnya, para pejabat enggan menjadi golongan pertama disuntik dengan dalih mengutamakan rakyat. Bukan tidak mungkin keengganan itu disebabkan karena vaksin kurang mujarab atau malah berbahaya.

Beruntung Presiden Joko Widodo memberi jawaban atas kegelisahan tersebut. Jokowi melakukan kalkulasi ulang keuangan negara setelah menyerap dengan baik masukan masyarakat.

“Dapat saya sampaikan vaksin covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi, gratis tidak dikenakan biaya sama sekali,” tegas Jokowi, melalui video yang diunggah di akun Twitter pribadinya tadi.

Bahkan Jokowi juga menginstruksikan para jajaranya untuk mempriotitaskan program vaksinasi pada tahun anggaran 2021.

Di sisi pemerintah pusat, Jokowi juga memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk fokus memastikan agar vaksinasi gratis bisa benar terwujud.

Singkatnya, untuk mendapatkan vaksin rakyat tidak perlu merogoh kocek. Apalagi, harga vaksin sebelumnya berkisar di angka Rp 200 ribu dan harus dilakukan sebanyak 2 kali. Tentu akan berat bagi warga kelas menengah yang terdampak ekonomi akibat pandemi dan tidak terdaftar dalam kelompok masyarakat penerima vaksin.

Pujian juga patut disampaikan kepada keberanian Presiden Joko Widodo untuk menjadi orang pertama yang disuntik vaksin.

Pernyataan Presiden Joko Widodo ini seolah menjawab keraguan mengenai kemanjuran vaksin yang dibeli pemerintah. Apalagi sebelumnya ada pejabat yang enggan jadi orang pertama yang disuntik.

Kini, kita tinggal menunggu kapan vaksin bisa siap dan vaksinasi dilakukan. Sebab, publik tentu berharap agar program ini berhasil dan segala aktivitas kehidupan masyarakat kembali normal seperti sebelum Maret 2020.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya