Menko Polhukam Mahfud MD/Net
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan Menko Polhukam Mahfud MD harus ikut bertanggung jawab mengenai kekisruhan kerumunan setelah kepulangan Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi.
Alasannya, kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya pernyataan dari Mahfud yang mengizinkan penjemputan HRS.
Analis politik yang juga Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra mengatakan, pernyataan Ridwan Kamil itu benar adanya.
"Tidak ada alasan untuk tidak setuju dengan apa yang disampaikan oleh Ridwan Kamil," ujar dia saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/12).
Jelas Iwel Sastra, seharusnya sudah ada antisipasi awal mengenai rencana kedatangan HRS.
"Bukan saja antisipasi keamanan tapi juga pemetaan yang terukur mengenai jumlah massa yang mungkin datang menjemput," sebut dia.
Menurut Iwel Sastra, sepertinya Mahfud berani memberikan izin penjemputan HRS di bandara karena menerima data yang salah.
"Mengacu kepada pernyataan Mahfud ketika berbincang khusus dengan Ade Armando di Cokro TV, Mahfud dengan yakin mengatakan bahwa pendukung HRS sedikit. Faktanya sangat berbeda di lapangan ketika HRS datang massa yang menjemput membludak," ucapnya.
Kemudian "persetujuan" Mahfud inilah yang menimbulkan masalah selanjutnya.
"Berbagai kegiatan HRS dihadiri oleh banyak massa. Sehingga kemudian menimbulkan ketidaknyamanan berbagai pihak," pungkas Iwel Sastra.