Berita

Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman/RMOLAceh

Nusantara

Makin Jarang Digunakan, Bahasa Daerah Aceh Terancam Punah?

RABU, 16 DESEMBER 2020 | 11:18 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Keberadaan bahasa daerah sangat penting dalam mempersatukan dan mempertahankan eksistensi wilayah. Bahasa juga merupakan salah satu identitas dalam peradaban bangsa.

"Namun, era generasi muda sekarang enggan berbicara bahasa Aceh dan mempelajarinya," kata Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman, dalam acara “Tapeukong Bangsa dengoen Bahasa” yang diselenggarakan  Komunitas Seunuka Pike secara virtual, Selasa (15/12).

Aminullah mengatakan, bukan suatu hal yang aneh saat menemukan generasi melenial lancar berbahasa asing, karena mereka lahir di era digitalisasi. Namun hal ini juga berefek pada terabaikannya bahasa daerah.


Bedasarkan data dari hasil kajian yang dirilis badan bahasa Kemendikbud Republik Indonesia, terang Aminullah, dalam rentang waktu 2011-2019, terdapat 11 bahasa daerah yang mengalami kemerosotan.

Ada empat bahasa daerah yang dinyatakan kritis. Sementara bahasa daerah lainnya mengalami penurunan.

Menurut Aminullah, penurunan tersebut disebabkan berbagai banyak faktor.

Di antaranya, semakin sedikit digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Generasi muda sudah jarang menggunakan bahasa daerah dalam pergaulan sehari hari, sehingga Aceh tidak mempunyai potensi generasi muda yang dapat berbahasa daerah.

"Generasi muda Aceh karena gengsi, mulai enggan berbicara bahasa Aceh. Bahkan banyak dari generasi muda kurang menguasai bahasa Aceh," beber Aminullah, dikutip Kantor Berita RMOLAceh.

Dia juga menyebut banyak kosa kata bahasa Aceh yang hilang dan jarang digunakan.

Sementara itu, Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Kota Banda Aceh, Musriadi Aswad, mengatakan Aceh memiliki 12 bahasa yang tersebar di seluruh 23 kabupaten kota. Di setiap daerah, kata dia, memiliki keberagaman dan kekhususan bahasa dalam berinteraksi sehari-hari.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Majelis Adat Aceh, Profesor Farid Wajdi Ibrahim, menilai orang Aceh tidak bangga dengan bahasa Aceh. Terbukti dengan pengungkapan bahasa Aceh yang kian hari semakin berkurang.

Menurut Farid, jika orang Aceh tidak bangga dengan bahasa daerahnya masing masing, maka tidak akan ada lagi orang yang bangga dengan bahasa di daerah Aceh.

"Padahal bahasa Aceh sangat mudah dipelajari karena cukup mudah dengan singkat-singkatan,” kata Farid.

Dia pun mencontohkan kata berdiri: dong, dan duduk: duek.

Menurut Farid, bahasa Aceh adalah bahasa yang sandi. Karena bahasa tersebut digunakan dalam peperangan. Oleh karena itu, bahasa Aceh lebih singkat dibandingkan dengan bahasa lainnya.

Staf ahli bahasa, Rahmat, menilai bahasa Aceh saat ini terancam karena kurangnya penggunaan dalam kegiatan atau interaksi sehari-hari.

“Bahkan di keluarga asli Aceh enggan berbicara bahasa daerah di Aceh dalam interaksi keluarga sehari-hari,” jelas Rahmat.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya