Berita

Politisi PKS, Hidayat Nur Wahid/Net

Politik

Jawab Sindiran Mahfud, HNW: Terpenting Hadirkan Keadilan Hukum Bagi 6 Laskar FPI

RABU, 16 DESEMBER 2020 | 08:23 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Sebuah kicauan yang tentang perkara antara PKS dengan mantan kadernya Fahri Hamzah diunggah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, Rabu (16/12).

Mahfud menggunakan kasus itu sebagai bahan simpulan bahwa memahami keadilan itu sulit. Di mana kedua kubu pernah menyatakan bahwa putusan MA adil saat mereka menajdi pemenang.

"Saat Mas Fahri Hamzah menang 30 M sampai dengan di MA dalam gugatan pemecatan kepada PKS, dia bilang, 'ada keadilan' di Indonesia," jelas Mahfud.


"Sekarang giliran kemenangan 30 M itu dibatalkan oleh PK (peninjauan kembali) di MA, juga Ustadz Hidayat Nur Wahid yang bilang, putusan MA adil. MA adil terus ya?" demikian mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.

Kicauan ini pun ditanggapi oleh politisi PKS Hidayat Nur Wahid (HNW). Dia mengakui bahwa perjuangan untuk mendapat keadilan memang bukan hal yang mudah.

“Tak semudah memberi taushiyah atau khutbah Jumat, ya Prof,” ujarnya dalam akun Twitter pribadinya sesaat lalu.

Sesuai aturan hukum di Indonesia, perjuangan itu berlangsung bertingkat. Mulai dari Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, MA, hingga terakhir di keputusan PK.

Namun terlepas dari itu, HNW menggarisbahwai agar Mahfud sebagai Menko Polhukam terus menghadirkan keadilan hukum. Khususnya, bagi 6 anggota FPI yang meninggal dunia saat mengawal Habib Rizieq.

“Jangan lupa pentingnya hadirkan keadilan hukum juga untuk 6 laskar FPI itu. Harus begitu kan,Prof?” tutupnya.

Polri sendiri sudah melakukan rekonstruksi atas kasus ini. Di mana anggota polisi melakukan tindakan terukur pada 6 laskar lantaran melakukan perlawanan terhadap petugas. Bahkan ada yang berupaya merebut senjata petugas.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya