Berita

Armenia menuding Azerbaijan telah melanggar gencatan senjata/net

Dunia

Armenia Minta Dunia Kecam Pelanggaran Gencatan Senjata Oleh Azerbaijan Di Nagorno-Karabakh

SELASA, 15 DESEMBER 2020 | 09:37 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Armenia mendesak komunitas internasional untuk mengecam pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan oleh Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.

Kementerian Luar Negeri Artsakh yang diakui oleh Armenia mengeluarkan pernyataan terkait dengan aksi provokatif yang dilakukan oleh Azerbaijan pada pekan lalu.

Mereka mengatakan, pasukan Azerbaijan melakukan tindakan ofensif ke arah desa Hin Tagher dan Khtsaberd di wilayah Hadrut pada Jumat (11/12). Insiden tersebut membuat enam personel tentara Armenia terluka dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.

"Tindakan provokatif dari pihak Azerbaijan berlanjut pada tanggal 13 Desember ke arah desa Mets Shen dan Hin Shen di wilayah Shushi," lanjut kementerian, seperti dikutip Armen Press.

Kementerian mengatakan, pasukan penjaga perdamaian Rusia langsung diberikan informasi terkait pelanggaran tersebut sehingga perselisihan dapat dihentikan.

Meski begitu, kementerian menyebut, tindakan provokatif Azerbaijan telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani pada 9 November.

"Tindakan Azerbaijan ini, yang jelas merupakan kelanjutan dari kebijakan agresif Baku dan upaya untuk memperluas zona pendudukan di Artsakh, serta perebutan sebagian besar Artsakh dan pembersihan etnis pada umumnya, harus menerima kecaman terkuat oleh Ketua Bersama OSCE Minsk Group dan komunitas internasional secara keseluruhan," lanjut kementerian.

Sementara itu, jurubicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakan pihaknya masih terus memantau situsi di Nagorno-Karabakh.

"Informasinya benar-benar kurang, kami mengikuti perkembangannya," ucap Peskov, seperti dimuat TASS.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya