Berita

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (batik biru)/Net

Hukum

Kata Polisi Laskar FPI Ditembak Saat Merebut Senjata, Komnas HAM: Itu Kan Versi Mereka

SELASA, 15 DESEMBER 2020 | 00:37 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Rekonstruksi peristiwa penembakan terhadap enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang dilakukan Bareskrim Polri enggan ditanggapi lebih jauh oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Dalam reka adegan ulang yang diungkap, Bareskrim Polri memperlihatkan empat laskar ditembak setelah menyerahkan diri di dalam mobil dengan alasan ingin merebut senjata api petugas.

"Kami menghormati rekonstruksi yang dibuat oleh pihak Polri. Itu kan versi mereka," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/12).


Komnas HAM sendiri masih melakukan penelusuran data dan fakta meskipun pihak kepolisian telah melakukan rekonstruksi pada Minggu malam (13/12) hingga Senin dinihari (14/12).

"Kami masih dalam proses penelusuran, data, fakta, segala macam," ujar Ahmad Taufan.

Masih kata Taufan, Komnas HAM yang diberi mandat sebagai lembaga negara independen akan menelusuri data, informasi yang dikumpulkannya sendiri.

"Nanti kami kroscek juga kepada pihak kepolisian, pihak lain, termasuk saksi-saksi lapangan yang sudah kami temui," terangnya.

Berbeda dengan pihak kepolisian, pihaknya belum mau mengungkap temuan dengan alasan agar penyidik lebih fokus dalam bekerja. Sebab ia mengamini kasus penembakan enam laskar FPI telah menuai pro dan kontra di masyarakat.

"Jadi saya kira, itu akan sangat berpengaruh pada tim kami, terutama tim kami yang masih muda-muda ini. Karena itu kami berharap sebaiknya sebelum dikumpulkan semua, dianalisis, dikroscek sana-sini, kita tidak akan bicara tentang substansinya," tuturnya.

"Semua tahapan sudah kami lakukan. Kami sudah tiga hari tiga malam ada di lapangan. Mengkroscek semua bahan dan informasi-informasi," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya