Berita

Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab/Net

Suluh

Habib Rizieq Sedang Uzlah, Umat Cukup Mendoakan

SENIN, 14 DESEMBER 2020 | 21:51 WIB | OLEH: AZAIRUS ADLU

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab kini sedang mendekam di tahanan. Ia ditahan hingga akhir tahun 2020 oleh Polda Metro Jaya lantaran disangkakan melanggar sejumlah aturan hukum, ancamannya tak main-main, 6 tahun penjara.

Dari dalam tahanan, menanti proses peradilan, Habib Rizieq sempat menuliskan sepucuk surat yang isinya meninta keluarga tak perlu khawatir.

Dalam surat itu, ia meminta kepada keluarga dibawakan bahan bacaan selama di sana. Selain itu, ia juga meminta dibawakan makanan sekali sehari, menurutnya itu cukup karena dia akan berpuasa selama mendekam di rumah tahanan narkoba Polda Metro Jaya.

Menariknya, meski permintaan Rizieq terkesan sederhana, ia menulis kata uzlah di akhir suratnya, tepatnya begini "Dari tempat uzlah, 14 Desember 2020, yang mencintai kalian, HRS," tulis Habib Rizieq mengakhiri suratnya.

Menarik diulas, Uzlah, adalah kata dari bahasa Arab yang berarti mengasingkan atau menarik diri keramaian. Secara harfiah, uzlah memiliki kedekatan makna dengan khalwat yang berarti menyendiri.

Uzlah diidentikkan dengan tradisi spiritual, yaitu meninggalkan segala gemerlap duniawi, lalu fokus untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Dalam Islam, praktik uzlah sering dilakukan oleh orang-orang shalih untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT. Bahkan, Uzlah dan khalwat pula yang dilakukan Nabi Muhammad SAW sebelum resmi diangkat menjadi Rasul dan mendapatkan wahyu pertama berupa Surat Al-Alaq ayat 1-5.

Sejarawan Islam menyebutkan, menjelang usia 40 tahun, Rasul sering mengasingkan diri kehidupan sosial Suku Quraisy yang saat itu sudah sangat meresahkan jiwa Nabi. Gua Hira yang terletak di Jabal Nur (Gunung Cahaya) dipilih sebagai tempat Nabi untuk ber-uzlah dan khalwat.

Nabi Muhammad SAW menjalani uzlah dan khalwat di Gua Hira selama beberapa waktu lamanya. Terkadang, beliau menjalaninya selama satu bulan penuh. Adakalanya pula beliau menjalani 10 malam dalam satu bulan.

Selama uzlah dan khalwat itulah Nabi Muhammad SAW banyak memikirkan kondisi bangsanya yang secara sosial ekonomi mengalami distorsi. Praktik kecurangan dalam perdagangan, peperangan antar kabilah, dan sebagainya.

Hingga, aktivitas uzlah dan khalwat Nabi Muhammad pun membuahkan hasil. Malaikat Jibril datang membawa wahyu pertama yaitu Surat Al-Alaq 1-5, sekaligus meresmikan status beliau sebagai Utusan Allah.

Bilamana memang Habib Rizieq nyaman dan ikhlas, menganggap kondisinya saat ini seperti proses uzlah, sudah jadi keharusan bagi siapa saja yang merasa simpati terhadap Rizieq untuk ikhlas dengan jalan yang dipilih sang habib.

Biarkan tahanan menjadi tempat uzlah untuk Habib Rizieq, dia pasti paham betul niatan dan maksudnya, tinggal para simpatisan mendoakan agar uzlah yang dilakukan Habib Rizieq mendapat ganjaran positif, jadi pelajaran hidup.

Terlebih, kalau kita lihat sejarah beberapa tokoh besar, jeruji besi seakan menjadi salah satu fase hidup yang harus dilalui agar seorang tokoh bisa dewasa secara pemikiran, mental dan pandangan.

Sebut saja Nelson Mandela dan Mahatmah Gandhi, tokoh besar dunia itu sempat mencicipi dinginnya lantai penjara sebelum akhirnya menjadi besar dan dielu-elukan dunia.

Di Indoensia juga ada, yakni Buya Hamka, ia sempat dipenjara oleh rezim dan pada akhirnya semua tahu kisah akhirnya. Semua tahu bagaimana Buya Hamka menjadi ulama kebanggan Indonesia yang terkenal hingga ke mancanegara.

Habib Rizieq sudah ikhlas, ulama-ulama lain di Indonesia juga sudah meminta agar umat tenang, tidak terprovokasi dan menunjukan bahwa sebagai mayoritas di Indonesia, umat Islam elegan, rahmatan lil alamin.

Tidak perlu berunjuk rasa, tidak perlu melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Biarkan Habib Rizieq uzlah, jangan diganggu dengan hal-hal lain, biarkan Habib beristirahat sembari berpikir untuk kebaikan umat dan bangsa.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya