Berita

Ekonom senior DR. Rizal Ramli/Repro

Publika

Rizal Ramli Sudah Ingatkan Bahayanya “Ekonom Tukang”

SENIN, 14 DESEMBER 2020 | 09:50 WIB | OLEH: ARIEF GUNAWAN

WAKTU dibuang ke Digul Bung Hatta menolak dikasih tunjangan sama Belanda. Ia mengandalkan honor artikel yang ditulisnya untuk koran-koran di Tanah Jawa.

Hatta juga menyusun “Alam Pikiran Yunani”. Buku pemikiran para filosof Yunani Kuno.

Hatta yang bersumpah baru akan menikah setelah Indonesia merdeka  kemudian menjadikan buku ini mas kawin tatkala menyunting Siti Rachmiati (Rachmi Hatta), November ‘45.

Dalam sambutannya Hatta menulis:

“Filsafat mengajarkan cinta akan kebenaran. Berguna untuk menerangkan pikiran dan penetapan hati, serta melepaskan kita daripada pengaruh tempat dan waktu ...”

Salah satu ciri elit Indonesia angkatan Bung Hatta ialah mendisiplinkan diri dengan membaca dan menulis. Umumnya hidup dalam alam filsafat dan penghayatan terhadap sejarah.

Mereka Anti Kolonial tetapi tidak Anti Barat, dan mampu menjaga adat ketimuran.

Itulah sebabnya, merujuk pada perkataan tokoh nasional Dr Rizal Ramli, ekonom seperti Bung Hatta tentu bukanlah “ekonom tukang” yang hanya bicara angka-angka atau “ekonomi turun-naik” belaka, dengan tidak memahami faktor-faktor struktural seperti umumnya ekonom yang ada saat ini dengan contoh utama Menkeu Sri Mulyani.

Menurut Rizal Ramli, “ekonom tukang” muncul karena tidak memahami filsafat, sejarah ekonomi, dan perbandingan komparatif sistem ekonomi.

“Ekonom tukang” juga tidak ubahnya ekonom kolonial seperti  Van Den Bosch yang bekerja menghisap rakyat karena beban utang Belanda yang menumpuk. Yang karena penindasannya dapat pujian sang Ratu, seperti Sri Mulyani yang juga senang dipuji asing ketimbang rakyat sendiri.

“Ekonom tukang” berciri ekonom kolonial seperti Sri Mulyani akan mempercepat kebangkrutan Indonesia, seiring dengan perpecahan yang sedang terjadi di tengah masyarakat dalam hari-hari belakangan ini.

Penulis adalah wartawan senior.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Harga Emas Antam Turun Usai Cetak Rekor Tertinggi

Jumat, 21 Februari 2025 | 09:25

Jadi "Pengacara", Anies Temui Diaspora di Qatar

Jumat, 21 Februari 2025 | 09:15

Intelijen Sebut Gencatan Senjata Rusia-Ukraina akan Terjadi Tahun Ini

Jumat, 21 Februari 2025 | 09:07

Proyeksi Penjualan Walmart Suram, Wall Street Muram

Jumat, 21 Februari 2025 | 08:58

Retret Kepala Daerah Hak Prerogatif Presiden

Jumat, 21 Februari 2025 | 08:41

KPK Dalami Dugaan Hasto Kristiyanto jadi Penyokong Dana Pelarian Harun Masiku

Jumat, 21 Februari 2025 | 08:23

Harga Emas Menjulang ke Rekor Tertinggi Ditopang Permintaan Safe Haven

Jumat, 21 Februari 2025 | 07:59

Ferry Juliantono Dorong Himpuni Terlibat dalam Percepatan Pembangunan melalui Koperasi

Jumat, 21 Februari 2025 | 07:48

Greenback Jatuh terhadap Sejumlah Mata Uang Utama

Jumat, 21 Februari 2025 | 07:39

Pasar Eropa Jatuh ke Level Terendah Satu Pekan

Jumat, 21 Februari 2025 | 07:13

Selengkapnya