Berita

Daynuri, ayah salah satu laskar FPI yang meninggal Lutfi/Repro

Nusantara

Bantahan Ayah Laskar FPI Meninggal: Pisau Saja Nggak Punya Apalagi Pistol

JUMAT, 11 DESEMBER 2020 | 02:55 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Keluarga laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas dalam insiden di Jalan Tol Jakarta Cikampek memberikan kesaksian di hadapan anggota Komisi III DPR RI.

Salah satunya adalah Daynuri. Ia adalah ayah dari Lutfil Hakim, satu dari enam laskar FPI yang meninggal ditembak aparat kepolisian.

Kepada anggota Komisi III, Daynuri membantah tudingan bahwa anaknya membawa senjata yang kemudian digunakan untuk menyerang aparat kepolisian sebelum dilakukan tindakan tegas dan terukur.

"Anak saya enggak pernah bawa senjata apapun. Pisau saja enggak pernah apalagi pistol," kata Daynuri dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi III DPR RI di Senayan, Kamis (10/12) seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJakarta.

Daynuri menuturkan, putranya sempat berpamitan sebelum berangkat mengawal Habib Rizieq Shihab. Kepadanya, Lutfi sempat meminta restu saat berpamitan.

"Kamis anak saya berangkat, pamit itu Kamis sore. 'Bi minta ridho, saya mau kawal habib'," kata Daynuri menirukan anaknya saat pamit.

"Insya Allah saya ridhoin, yang penting jalan yang benar," lanjut Daynuri mengulang perkataan yang diucapkannya kepada Lutfi sebelum berangkat.

Lutfil Hakim (24) adalah satu dari enam laskar FPI yang tewas ditembak polisi.

Lima anggota Laskar FPI lainnya adalah Faiz Ahmad Syukur (22), Andi Oktiawan (33), M Reiza (20), Muhammad Khadavi (21), dan Ahmad Sofyan (26).

Polda Metro Jaya menjelaskan, keenam laskar FPI itu ditembak karena melakukan perlawanan kepada aparat kepolisian yang tengah bertugas.

Pihak FPI sendiri sejak awal membantah tuduhan Polisi.

Pihak FPI bahkan menengarai 6 anggota laskarnya telah diculik oleh orang tak dikenal. Beberapa jam kemudian mereka baru tahu bahwa itu polisi saat Kapolda Metro Jaya Irjen fadil membuat pernyataan terbuka ke awak media.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya