Berita

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo/Net

Dunia

Khawatir Ada Mata-mata, Pompeo Minta Universitas AS Tingkatkan Pengawasan Terhadap Mahasiwa China

KAMIS, 10 DESEMBER 2020 | 11:54 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mendesak universitas-universitas di Amerika Serikat (AS) untuk memperhatikan gerak-gerik mahasiswa dari Negeri Tirai Bambu.

Pompeo mengatakan, AS harus menyambut mahasiswa China yang "benar-benar" ingin belajar, tetapi tidak mengesampingkan adanya dugaan mereka merupakan mata-mata.

Pernyataan Pompeo itu disampaikan ketika ia berpidato di Universitas Georgia Tech pada Rabu (9/12), seperti dikutip Al Jazeera.


"Jika kita tidak mendidik diri kita sendiri, jika kita tidak jujur tentang apa yang terjadi, kita kan disekolahkan oleh Beijing," kata Pompeo.

"Partai Komunis China tahu itu tidak akan pernah bisa menandingi inovasi kita. Itulah mengapa mereka mengirim 400 ribu siswa setahun ke AS," tambahnya.

Dalam pidatonya, Pompeo juga menyoroti adanya dua kasus mahasiswa China yang diduga menjadi mata-mata di AS untuk mencuri inovasi.

Selain itu, Pompeo juga kembali mendesak universitas-universitas AS untuk menutup lembaga-lembaga yang didanai oleh Biejing, khususnya yang menawarkan pengajaran bahasa China.

"Kami membutuhkan administrator untuk menutup Institut Konfusius dan menyelidiki apa yang disebut kelompok siswa yang didukung oleh uang Partai Komunis China," lanjut dia.

Pompeo merupakan pejabat tinggi AS yang dikenal dengan kritikan-kritikan pedasnya terhadap China.

Hubungan antara Washington dan Beijing sendiri sudah memburuk dalam beberapa tahun terakhir, di mana keduanya terlibat perang dagang.

Pemerintahan Presiden Donald Trump juga kerap menyalahkan Beijing atas pandemi Covid-19 yang melanda dunia, setelah virus itu pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, China.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya