Berita

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman/Net

Dunia

Putra Mahkota Saudi Minta Pengadilan AS Tolak Gugatan Kasus Percobaan Pembunuhan Mantan Pejabat Intel Saudi

KAMIS, 10 DESEMBER 2020 | 07:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman atau kerap disapa MBS meminta pengadilan federal AS untuk mencabut gugatan yang menuduhnya mencoba membunuh seorang mantan pejabat intelijen Kerajaan, Saad Aljabri.

Pengacara MBS mengatakan kepada pengadilan federal di Washington bahwa gugatan Aljabri yang diajukan pada Agustus lalu tidak memberikan bukti terkait tudingan 'regu pembunuh' yang dikirim pangeran untuk membunuhnya.

Pengajuan hari Senin (7/12) juga mengatakan bahwa, sebagai pewaris takhta Saudi yang ditunjuk, Pangeran MBS dilindungi oleh hukum kekebalan kedaulatan.


"Pengadilan ini tidak memiliki yurisdiksi pribadi atas Putra Mahkota," katanya, seperti dikutip dari AFP, Rabu (9/12).

"Tak satu pun dari tuduhan yang berkaitan dengan Amerika Serikat yang menetapkan kontak antara Putra Mahkota, Amerika Serikat, dan klaim hukum Aljabri," lanjutnya.

Pengacara juga menuding apa yang dilakukan Aljabri sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari kasus penyelewengan dan pencurian dana sebesar 11 miliar dolar AS yang dimaksudkan untuk operasi kontraterorisme, ketika Aljabri menjabat di Kementerian Dalam Negeri Saudi pada 2001-2015.

"Cacat dalam pengaduan ini sangat jelas dan sangat dalam sehingga hanya dapat dianggap sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari pencurian besar-besaran penggugat," katanya.

"Penggugat bisa mengatakan apa pun yang dia inginkan kepada surat kabar. Tapi kasus ini bukan milik pengadilan federal."

Sebelumnya Aljabri mengatakan bahwa MBS mengirim 'regu pembunuh' ke Kanada, tempat dia tinggal di pengasingan, untuk membunuh dan memutilasinya pada 2018. Cara yang sama seperti yang dilakukan pada jurnalis Jamal Khashoggi yang dibunuh di Istanbul pada Oktober tahun itu.

Aljabri mengatakan bahwa MBS ingin menghabisi nyawanya karena dia dekat dengan pangeran saingan dan mantan kepala keamanan Saudi Pangeran Mohammed bin Nayef.

Selain itu karena dia juga memiliki informasi tentang MBS yang akan merusak hubungan dekat antara Washington dan Riyadh.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya