Taj Yasin Maimoen Zubair/Net
Selain Suharso Monoarfa sebagai calon Ketua Umum di Muktamar PPP, muncul sosok Taj Yasin Maimoen menjadi sosok alternatif dalam menjawab krisis ketokohan di Partai Ka'bah.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, sosok Taj Yasin Maimoen harus diperhitungkan oleh seluruh kader PPP peserta Muktamar di seluruh Indonesia.
Menurut Dedi, Taj Yasin memiliki 2 modal utama sebagai Ketua Umum Partai. Dua Modal itu adalah modal ketokohan dan modal kemampuan konsolidasi.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah itu, dalam pengamatan Dedi, memiliki ketokohan yang kuat.
Argumentasi Dedi, selain basisnya di Jawa, Wagub muda ini adalah kader NU. Terlebih Taj Yasin merupakan trah simbol kuat PPP yakni almarhum Mbah Maimoen Zubair.
"Punya trah Mbah Maimoen Zubair. Modal ketokohan itu sangat sesuai sekali dengan kondisi PPP yang saat ini mengalami krisi ketokohan," demikian kata Dedi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (9/12).
Dijelaskan Dedi, modal yang kedua adalah kemampuan konsolidasi basis struktur di daerah-daerah.
Meski berada di daerah, Taj Yasin justru akan mampu menggaet daerah-daerah agar para kader memeiliki kesadaran yang sama bahwa PPP memerlukan sosok yang paling tidak bisa membuat kesatuan di internal partai.
Dengan demikian, Dedi meyakin, apabila memimpin PPP figur Taj Yasin akan menumbuhkan mesin elektoral yang berkorelasi terhadap popularitas partai.
"Dari sisi ketokohan sangat layak sekali dibandingkan tokoh lain yang ada di PPP saat ini. Mau tidak mau ada pengganti tokoh yang baru. Selain (Taj Yasin) mempunyai daya intelektual tinggi, dia punya daya rekat di internal dan elite partai," demikian analisa Dedi.
Sementara ini, figur yang muncul dan mulai melakukan konsolidasi ke beberapa daerah adalah pelaksana tugas Ketua Umum PPP yang juga kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.
Mukmatar PPP digelar secara virtual pada tanggal 18-21 Desember dengan dibagi 9 zonasi diantaranta Makasssar, Manado, Bogor, Semarang, Medan, Palembang, Balikpapan, Serang dan Balikpapan.
PPP akan memberlakukan ketentuan khusus di masing-masing zona peserta muktamar maksimal 200 orang dengan menerapkan protokol virus corona baru (Covid-19).