Berita

Ketua PW PM DKI Jakarta Bayu Herdayana S/RMOL

Politik

Pemuda Muhammadiyah DKI Imbau Masyarakat Tidak Jadikan Kematian 6 Anggota FPI Sebagai Komoditas Politik

RABU, 09 DESEMBER 2020 | 09:55 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DKI Jakarta menyesalkan insiden penembakan laskar Front Pembela Islam (FPI) yang memakan 6 korban nyawa.

Ketua PW PM DKI Jakarta Bayu Herdayana S. mendukung aparat kepolisian dalam mengusut insiden penembakan itu dengan cara tuntas dan transparan.

Bayu mengajak kepada organisasi masyarakat FPI untuk menahan diri dan tetap mentatai prosedur hukum yang berlaku dalam proses penyidikan kasus berdarah yang terasi Senin dini hari (7/12) itu.


Bayu juga mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak menjadikan komoditas politik yang berisiko mengancam stabilitas keamanan negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Dengan kejadian tersebut kami menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak menjadikan komoditas politik serta berupaya memanfaatkannya sehingga dapat mengganggu kestabilan keamanan di negeri kita tercinta ini," demikian kata Bayu, Rabu (9/12).

Terkait dengan kecurigaan publik merespons insiden di Tol Jakarta -Cikampek itu, Bayu juga meminta seluruh masyarakat tetap mentaati hukum yang dilakukan oleh Polri.

"Seluruh masyarakat proses mentaati hukum yang di lakukan oleh Polri, tidak melakukan pembangkangan hukum. Agar tercapai kepastian hukum," demikian kata Bayu.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyatakan aparat kepolisian terpaksa melakukan tindakan tegas terukur pada 6 anggota laskar FPI karena mengancam petugas.

Sebelum akhirnya ditembak, Fadil menegaskan sempat terjadi baku tembak di Tol Jakarta-Cikampek.


Sedang pihak FPI menyatakan berbeda. Mereka mengaku bahwa 6 anggota Laskar FPI diculik oleh orang tidak dikenal.

Selain membantah ada penembakan, hampir 10 jam pihak FPI baru mengetahui kabar bahwa anggotanya yang mengawal Imam Besar Habib Rizieq Shihab itu dinyatakan meninggala secara terbuka.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya