Berita

Pulau Storm di Kepulauan Spartly, Laut China Selatan/Net

Dunia

China Ketar-ketir, Vietnam Makin Aktif Perluas Kepulauan Spartly Dengan Reklamasi

RABU, 09 DESEMBER 2020 | 08:33 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China meningkatkan kekhawatirannya atas tingginya aktivitas Vietnam di Laut China Selatan yang disengketakan.

Pasalnya sebuah lembaga think tank yang bebasis di Beijing, South China Sea Probing Initiative (SCSPI) menunjukkan, Vietnam melakukan reklamasi tanah di beberapa pulau Laut Cina Selatan dalam beberapa tahun terakhir.

Lembaga yang terkait dengan Universitas Peking itu juga menyebut Hanou sedang melengkapi tanah reklamasi itu dengan instalasi militer.


Melalui akun Twitter-nya, SCSPI menunjukkan gambar satelit Pulau Sand Cay dan Pulau Storm yang termasuk ke dalam Kepulauan Spartly yang disengketakan. Di sana terlihat kedua pulau masih diperluas dan dibangun.

Di Pulau Sand Cay bahkan mulai terlihat helipad dan dermada dalam beberapa bulan terakhir. Stasiun radar 3D besar dan situs peluncuran rudal juga diklaim sedang dibangun di Pulau Storm.

"Perubahan besar di Kepulauan Spartly yang diduduki Vietnam sejak 2016. Reklamasi besar-besaran dari 2016 hingga 2019," cuit @SCS_PI, seperti dikutip Sputnik, Rabu (9/12).

Temuan yang kurang lebih serupa juga pernah dirilis oleh lembaga think tank yang berbasis di Washington, Center for Strategic and International Studies (CSIS).

CSIS menyebut, sejak 2011, Vietnam telah melipatgandakan ukuran kedua pulau itu, yaitu penambahan 9 hektar di Sand Cay dan 40 hektar di Storm.

Selain itu, Hanoi juga menambah 27 "situs" di Kepulauan Spartly, 10 di antaranya adalah pulau kecil, sisanya adalah platform yang dipasang di bebatuan dan terumbu.

Laut China Selatan merupakan wilayah yang paling banyak disengketakan. China mengklaim 90 persen dari luas wilayah tersebut. Pada saat yang bersamaan, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Taiwan juga menyatakan klaimnya di sana.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya