Berita

Surat kabar New Sabah Tiimes/Net

Dunia

Media Massa Tertua Di Sabah Akan Tutup Akhir Bulan Ini

RABU, 09 DESEMBER 2020 | 06:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Setelah 70 tahun mewarnai Sabah dengan aneka ragam informasi, surat kabar tertua di negara itu, New Sabah Times, akan mengundurkan diri dari hiruk pikuk media massa. Akhir Desember ini adalah edisi terakhir media yang telah terbit sejak 1949 itu.  

Penurunan tajam dalam distribusi menjadi salah satu alasan ditutupnya New Sabah Times. Begitu juga dengan berkurangnya pendapatan dari iklan.

Isu mengenai rencana penutupan media ini sebenarnya sudah tersiar, tetapi manajemen masih berupaya untuk berunding, apakah mengganti format media ini menjadi versi online daripada menutupnya sama sekali.


Direktur Pelaksana, Felix Gusti, mengatakan sebelumnya mereka telah mencoba untuk mengurangi oplah cetak, tetapi biaya operasional yang harus dikeluarkan masih tetap tinggi dan tidak tertutupi.

"Kami masih memiliki beberapa kertas cetak dan harus menyelesaikannya sebelum 31 Desember. Setelah itu akan tutup selamanya,” katanya, seperti dikutip dari FMT, Selasa (8/12).

"Pertama, distribusi kami turun drastis. Jika menurun, berarti iklan juga turun. Tidak ada yang mau beriklan ketika distribusinya sedikit,” tambahnya.

Beberapa media lain di Sabah diperkirakan juga mengalami permasalahan yang sama, menurut  Gusti, seraya menyebut nama Borneo Post dan Daily Express.

“Mereka mungkin memiliki alasan lain untuk tetap terbit, sementara kami beroperasi dengan defisit yang sangat besar setiap bulan,” terang Gusti.

New Sabah Times diterbitkan dengan versi bahasa Inggris tetapi juga memiliki versi bahasa Melayu dan Kadazan Dusun yang cukup populer di kalangan pembaca.

Selain New Sabah Times, Daily Express dan Borneo Post adalah dua surat kabar harian lokal berbahasa Inggris yang masih dapat ditemukan di negara bagian tersebut.

Menyusul jatuhnya pemerintahan Barisan Nasional pada pemilihan umum 2018, muncul spekulasi bahwa surat kabar tersebut akan ditutup karena tiba-tiba kekurangan dana.

Sabah Times didirikan oleh Fuad Stephens, yang kemudian diangkat menjadi menteri utama pertama Sabah.

Sabah Times berhenti cetak pada 1995, lalu dihidupkan kembali tiga tahun kemudian sebagai New Sabah Times.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya