Berita

Menko Polhukam Mahfud MD/Net

Hukum

Jawab Kecurigaan Kematian 6 Anggota FPI, Mahfud MD Diminta Bentuk Tim Yang Libatkan LPSK Dan Ahli Waris

RABU, 09 DESEMBER 2020 | 04:53 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Pemerintah disarankan segera membentuk tim pencari fakta untuk mengungkap peristiwa kematian 6 anggota Front Pembela Islam (FPI).

Pengamat hukum Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Muhtar Said mengatakan Menko Polhukam, Mahfud MD perlu segera membentuk tim pencari fakta yang terdirin unsur Polri, Komnas HAM, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) serta keluarga ahli waris.

Menurut Said -sapaan akrabnya-, hasil kerja dari tim itu nantinya harus disampaikan secara terbuka.


Dengan cara itu, segala kecurigaan publik yang berpotensi membuat gaduh akan bisa dicegah.

"Hasil dari tim pencari fakta diumumkan ke public. Apabila ada Tindakan yang salah dari petugas Polisi maka harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, dan korban diberikan penghargaan," demikian kata Said kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (9/12).

Selain itu, Said juga meminta kepada aparat kepolisian juga menyatakan 4 orang yang ditetapkan buron diubah statusnya menjadi saksi.

Dalam pandangan Said, dengan polisi menetapkan mereka sebagai saksi akan mengungkap kematian 6 anggota FPI.

"Untuk itu Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban harus melindungi ke empat orang tersebut sampai dengan tim pencari fakta menemukan hasil penyelidikannya," demikian pendapat Muhtar Said.

Sampai saat ini muncul ketidakpercayaan sebagian kalangan yang menengarai keterangan dari pihak kepolisian tidak sesuai fakta.

Sebabnya, polisi mengatakan telah terjadi tembak-menembak saat pihak aparat melakukan pengejaran ke Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab di tol Jakarta -Cikampek, Senin 7/12).

Sedangkan pihak FPI mengatakan bahwa anggota laskarnya telah diculik oleh orang tak dikenal.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya