Berita

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri/Net

Hukum

Hakordia Dan Euforia Pilkada, Firli Bahuri: Alarm KPK Untuk Bangun Dari Buaian Laten Korupsi

SELASA, 08 DESEMBER 2020 | 23:06 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Hari Pemberantasan Korupsi Sedunia (Harkordia) yang jatuh pada Rabu (9/12) menjadi alarm bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bangun dari tidur panjang yang selama ini dibuai oleh mimpi indah namun semu oleh laten korupsi.

Dalam Hakordia kali ini, KPK mengusung tema "Membangun Kesadaran Seluruh Elemen Bangsa dalam Budaya Antikorupsi".

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, buaian laten korupsi lambat laun akan meracuni hingga menghancurkan suatu bangsa. Sebab korupsi kerap tampil menarik dengan ragam warna kebohongan dan menggoda.

"Butuh kesadaran penuh dan tekad kuat seluruh anak bangsa agar korupsi tidak lagi menjadi laten di negeri ini," tegas Firli Bahuri.

Untuk menghilangkan budaya korupsi, perlu kerelaan segenap rakyat Indonesia yang luar biasa. Masyarakat, sudah waktunya melihat dan melawan korupsi sebagai musuh bersama, bukan lagi budaya apalagi sesuatu hal yang biasa dilakukan di negara ini.

"Kita tidak boleh lagi bersikap permisif atas gejala dan fakta korupsi yang terjadi," tekan Firli.

Peringatan Hakordia yang bertepatan dengan pesta demokrasi Pilkada Serentak 2020 juga harus menjadi perhatian bersama. Jual beli suara dan suap-menyuap harus segera diberangus.

"Karena dari sinilah akan tumbuh suburnya korupsi. Mari cegah sedini mungkin perilaku koruptif di Pilkada 2020," lanjut Firli.

Di sisi lain, lembaga antirasuah sudah jauh-jauh hari memperingatkan seluruh pihak yang terlibat dalam Pilkada, baik KPU, Bawaslu, para calon kepala daerah termasuk partai politik untuk mewujudkan Pilkada berintegritas.

Dijelaskan Firli, salah satu kaidah yang tidak boleh dilanggar adalah menerima atau memberi suap, dimana penyelenggara pemilu dan penyelenggara negara di pusat maupun daerah sangat rentan terlibat dalam pusaran suap menyuap.

Data empiris menunjukkan bahwasanya tindak pidana yang ditangani KPK terbanyak adalah perkara suap-menyuap di mana salah satu jenis kejahatan kemanusiaan (korupsi) tersebut, sering terjadi dan mewarnai perhelatan Pilkada.

"Pilih yang jujur, yang jujur yang dipilih, KPK tak henti-hentinya mengajak agar mereka selalu mengikuti kaidah-kaidah pemberantasan korupsi dalam Pilkada Serentak 2020," terang jenderal bintang tiga ini.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya