Berita

Pakar Telematika dan Multimedia Roy Suryo/Net

Nusantara

CCTV Di Lokasi Tewas Laskar FPI Tidak Aktif, Ini Bukti Visual Lain Yang Bisa Digunakan

SELASA, 08 DESEMBER 2020 | 15:58 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kamera CCTV di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 tempat tewasnya 6 orang Laskar Front Pembela Islam (FPI), diterangkan PT Jasa Marga tidak merekam kejadian karena dalam keadaan mati.

Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) Raddy R. Lukman menjelaskan, saat itu terdapat gangguan pada link jaringan backbone CCTV Fibre Optic.
 

"Gangguan sejak Minggu (6/12) pukul 04.40 WIB di Km 49+000 (Karawang Barat) sampai Km 72+000 (Cikampek)," kata Lukman dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (8/12).

Namun, Pakar Telematikan dan Multimedia, Roy Suryo, menyebutkan bukti visual lan yang bisa digunakan untuk mengetahui kejadian sebenarnya di lokasi.

"Sekarang ini sebenarnya sudah banyak dijual Dashboard Camera dan atau Body/Vest Camera yang jauh lebih baik digunakan sebagai Alat Bukti, karena bersifat Audio-Visual," ujar Roy kepada Kantor BErita POlitik RMOL Selasa (8/12).

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini mengatakan, Dashboard Camera dan atau Body/Vest Camera biasa dipakai Polri saat melakukan giat. Kamera tersbeut biasa di letakkan di mobil patroli atau di badan personel kepolisian.

"Makanya saya twit soal 'Dasboard cam' dan 'Vest cam' yang sekarang sudah banyak dipakai buat liputan kriminal. Jadi Kalau CCTV mati, bukti-bukti video dan kamera bisa digunakan," tuturnya.

Oleh karena itum, Roy Suryo berharap Polri bisa membuka bukti visual selain CCTV Tol. Sebab menurutnya, kini publik masih mendapat kabar yang simpang siur mengenai tewasnya 6 orang Laskar FPI.

Terlebih, di media sosial viral satu video yang mendengarkan suara rekaman yang diduga tim pengawal Imam Besar FPI, Habib M. Rizieq Shihab (HRS), yang berdurasi 19:46 menit.

"Rekaman berdurasi 19.46 menit yang disebut-sebut sebagai 'Komunikasi (HT) antar Pengawal HRS' yang digunakan sebagai bukti indikasi penyerangan Polisi.
Akan lebih sempurna apabila tidak hanya Audio tersebut, tetapi ada Bukti Visual," katanya.

"Sehingga tidak sekedar Rekaman dari " Voice-Chat HP/HT yang potensial kontroversi karena hanya Auditif saja," demikian Roy Suryo.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya