Berita

Aktivis antikorupsi, Ray Rangkuti/Net

Politik

Jangan Senang Karena Kembali OTT, Ray Rangkuti: Masih Ada 2,5 Tahun Untuk Pembuktian Kerja KPK

SELASA, 08 DESEMBER 2020 | 15:24 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) era Firli Bahuri Dkk masih punya waktu 2,5 tahun untuk membuktikan bisa mengoptimalkan penegakkan hukum dengan menggunakan UU KPK yang baru.

Hal itu disampaikan oleh aktivis antikorupsi, Ray Rangkuti yang menilai agar KPK saat ini untuk tidak senang terlebih dahulu pasca melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap dua Menterinya Joko Widodo.

"Sejak dari 1,5 tahun UU KPK yang sekarang itu, tentu kita beri apresiasi. Meskipun begitu demikian, jangan terlalu terburu-buru juga seolah-olah KPK sudah balik ke fitrahnya atau KPK sudah kembali ke yang diharapkan," ujar Ray Rangkuti dalam diskusi yang digagas Kantor Berita Politik RMOL bertema "Dua Menteri Tersangka Korupsi, Apa Yang Harus Dilakukan Jokowi?", Selasa (8/12).


Karena menurut Ray, KPK saat ini masih punya waktu sekitar 2,5 tahun untuk membuktikan apa yang diharapkan masyarakat untuk melakukan penegakkan hukum.

"Masih ada 2,5 tahun ke depan untuk membuktikannya," katanya.

Meski begitu, Ray yang kerap kali mengkritik UU KPK baru yang disahkan oleh Presiden Jokowi juga mengaku senang lantaran KPK bisa mengoptimalkan UU KPK baru yang dianggap bermasalah.

"Kita senang loh, kalau ternyata UU yang begini dioptimalkan oleh KPK untuk menegakkan hukum. Tentu kita senang. Karena kan tujuan kita bukan pada persoalan hukumnya seperti apa, tapi KPK-nya seperti apa," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya