Berita

Mensos Juliari Batubara jadi menteri kedua yang tersandung korupsi di periode kedua Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Menteri KKP dan Mensos Korupsi Di Saat Pandemi, Demokrat: Rakus Dan Tamak

SELASA, 08 DESEMBER 2020 | 08:59 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kasus korupsi yang menjerat dua menteri sekaligus, Menteri KKP Edhy Prabowo dan Mensos Juliari P Batubara, pada masa pandemi Covid-19 sangat memilukan dan membuat hati rakyat terpukul.

Pasalnya, di saat rakyat sedang terdampak secara sosial karena Covid-19, banyak yang kehilangan penghasilan dan membutuhkan bantuan, ternyata para menterinya asyik korupsi.

"Ini moral hazard yang tidak bisa diterima dan sangat memilukan serta memalukan wajah Indonesia, wajah pemerintah," kata anggota Komisi III DPR RI, Didik Mukrianto, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Selasa (8/12).


Apalagi, kata Didik, Mensos korupsi dana Bansos untuk penanganan Covid-19. Menurutnya, kehadiran Kemensos sebagai leading sector pengendalian dampak sosial akibat Covid-19 adalah hal wajib. Bukan justru korupsi.

"Ternyata ada kerakusan dan ketamakan pejabat yang menyedot darah dan hak wong cilik yang mungkin saat ini ada yang berjuang hidup dan mati karena kelaparan," sesalnya.

Lebih lanjut, politikus Partai Demokrat ini meminta pemerintah untuk segera melakukan evaluasi atas dua menteri yang tersandung kasus korupsi di tengah situasi pandemi Covid-19.

"Pemerintah harus segera melakukan evaluasi dan pembenahan mendasar terkait dengan manajerial dan SDM untuk memastikan semua pelaksanaan program dan kebijakan untuk penanganan permasalahan sosial tidak ramah terhadap perilaku korup," pungkasnya.

Menteri KKP Edhy Prabowo ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan kasus suap izin ekpor benih lobster (benur). Sedangkan Menteri Sosial Juliari Batubara menjadi tersangka dalam kasus korupsi penyaluran dana Bansos Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya