Berita

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi/Ist

Dunia

Tugas Pasukan Perdamaian PBB Makin Kompleks, Menlu Retno Minta Dukungan Dunia

SELASA, 08 DESEMBER 2020 | 08:54 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendorong dunia untuk lebih mendukung pasukan pemelihara perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di tengah pandemi Covid-19.

Dorongan itu disampaikan Retno ketika berbicara dalam pembukaan Challenges Annual Forum (CAF) dengan tema 'Framing Peace Operations in a Changing Global Landscape' yang digelar secara virtual pada Senin (7/12).

"Pandemi Covid-19 menjadikan tugas pasukan pemelihara perdamaian PBB semakin kompleks. Pasukan perdamaian PBB saat ini juga diminta berkontribusi dalam penanganan pandemi," kata Retno dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri.


Di tengah tantangan yang dinamis, Retno menekankan pentingnya misi pemelihara perdamaian PBB untuk tetap responsif. Untuk mencapai itu, upaya kolektif dan tanggung jawab bersama sangat diperlukan.

Retno juga mengatakan, seluruh pihak harus memastikan kembali dukungan terhadap misi pemelihara perdamaian PBB, baik secara politis dan pendanaan.

Ia juga menyoroti perlunya pelatihan yang baik dan optimal agar pasukan dapat melakukan tugasnya.

Peran perempuan dalam misi pemelihara perdamaian PBB juga tidak luput dari pembahasan Retno, di mana Indonesia sendiri sudah menginisiasi Resolusi DK PBB 2538 yang telah disahkan pada Agustus 2020.

CAF merupakan forum dialog antar berbagai pembuat keputusan, praktisi dan akademisi terkait isu kunci dan perkembangan terkait Misi Pemelihara Perdamaian PBB.
 
Pertemuan diselenggarakan bersama oleh Kementerian Luar Negeri RI dan beberapa think-tank, antara lain Challenges Forum (CF) Swedia, Institute for Security Studies (ISS) Afrika Selatan dan Norwegian Institute for International Affairs (NUPI).

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Menlu Norwegia dan Under-Secretary-General dari UN Department of Peace Operations (USG-PO).

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya