Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution/Net
Jelang hari pencoblosan Pilkada Serentak 2020, Partai Demokrat mendapat perlakuan kurang mengenakan di Medan, Sumatera Utara. Partai berlambang mercy itu mengendus ada upaya pembusukan yang menyasar pihaknya.
“Saat ini sedang terjadi pembusukan terhadap DPP Partai Demokrat di Medan,†tegas Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution kepada redaksi, Minggu (6/12).
Syahrial menjelaskan bahwa pihaknya menemukan modus penyaluran bantuan sembako dan uang kepada para relawan yang bergerak di lapangan. Modus tersebut dilakukan melalui sambungan telepon.
Pihak penyalur bantuan dalam telepon tersebut mengaku berasa dari DPP Partai Demokrat dan akan menyerahkan bantuan sembako dan uang pada tanggal 5 hingga 7 desember.
“Di kawasan Marelan, warga di telepon orang-orang yang mengaku sebagai pengurus DPP akan menyalurkan sembako dan uang,†urai Syahrial.
Sebagai anggota Satgas Pilkada DPP Partai Demokrat, Syahrial dengan tegas membantah aksi yang dilakukan orang tak dikenal tersebut.
“Kami membantah cara-cara culas yang meniru gaya-gaya PKI tersebut,†tuturnya.
Seiring pernyataan itu, beredar sebuah rekaman percakapan telepon. Sang penelepon mengaku sebagai pengurus DPP Partai Demokrat, sementara yang ditelepon adalah seorang ibu yang menjadi relawan pemenangan Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi dari PKS di lapangan.
Sang penelepon kemudian menjelaskan bahwa pihaknya melakukan pendataan ulang dan akan menyalurkan bantuan sembako atau uang kepada warga Marelan melalui ibu tersebut.
Sang ibu sempat kaget saat mendapat kabar adanya penyaluran bantuan. Bahkan dia beberapa kali menolak dijadikan tempat untuk penyaluran bantuan. Dia khawatir Bawaslu mengendus aksi-aksi semacam itu.
Si ibu menyadari bahwa tim pemenangan AMAN (Akhyar-Salman) sedang dicari celah, sehingga kalah dalam Pilkada Medan melawan menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution.
Dia kemudian menyarankan agar si penelepon bekerja sama dengan DPC PKS untuk penyaluran bantuan.