Berita

Universitas Cambridge/Net

Dunia

Pasca Brexit, Universitas-universitas Top Inggris Kehilangan Daya Tarik

MINGGU, 06 DESEMBER 2020 | 12:13 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Brexit tampaknya akan sangat berpengaruh bagi sektor pendidikan di Inggris.

Dikenal dengan berbagai universitas topnya, Inggris harus mencari langkah lain untuk meningkatkan minat pelajar asing. Pasalnya setelah Brexit, biaya yang akan dikeluarkan mahasiswa akan melonjak, sementara status hukum belum selesai.

Perkiraan akan berkurangnya minat mahasiswa Uni Eropa untuk belajar ke Inggris bukan tanpa alasan.


Data dari Layanan Penerimaan Universitas dan Kolese (UCAS) menunjukkan, sudah terjadi penurunan jumlah mahasiswa Uni Eropa yang mendaftar. dari 6.480 pada tahun lalu menjadi 5.220 pada tahun ini.

Dimuat AFP, hambatan terbesar bagi mahasiswa Uni Eropa adalah uang, di mana Inggris tidak akan lagi terikat pada aturan blok mulai 1 Januari.

Untuk gelar seperti kedokteran, mahasiswa harus menghabiskan biaya lebih dari 40 ribu pound atau setara dengan Rp 757 juta (Rp 18.900/pound). Sementara untuk visa pelajar saja, biaya yang diperlukan sekitar 350 hingga 500 pound.

Selain itu, pelajar Uni Eropa juga tidak dapat mendapatkan pinjaman pendidikan.

"Mulai sekarang, bukan potensi akademis dan pengetahuan Anda yang akan menentukan apakah Anda belajar di Inggris tetapi latar belakang keuangan Anda," kata seorang sarjana teknik di Queen Mary University London, Dominik Frej.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya