Berita

Mantan duta besar Iran untuk Republik Azerbaijan Mohsen Pakaein/Net

Dunia

Bila Azerbaijan Dan Armenia Berdamai, Iran Berpotensi Raih Banyak Keuntungan

SABTU, 05 DESEMBER 2020 | 06:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Berakhirnya perang 45 hari di Nagorno-Karabakh menghasilkan pembebasan tujuh distrik di wilayah konflik yang kemudian secara resmi dinyatakan berada dalam kendali Azerbajian. Namun pembebasan wilayah Karabakh Atas (Artsakh) tak berhasil dilakukan.

Mantan duta besar Iran untuk Republik Azerbaijan Mohsen Pakaein menilai, justru pembebasan Artsakh  ini yang menjadi isu penting.
 
"Ini dapat berujung pada perang (lagi). Ketidakamanan dan pelanggaran gencatan senjata lagi. Bisa menciptakan situasi yang tidak menentu di wilayah Karabakh,” ujar Mohsen Pakaein saat berbicara dalam sebuah wawancara dengan situs web Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri, Jumat (4/12), dikutip dari Mehr.


Artinya, terang Mohsen Pakaein, tidak jelas negara mana yang akan memegang kedaulatan wilayah (karabahk). Sementara Republik Azerbaijan secara alami menganggap Karabakh sebagai bagian dari integritas teritorialnya.
 
Mohsen Pakaein yang juga adalah pakar urusan Asia menerangkan, tuntutan utama Azerbaijan agar Karabakh dikembalikan ke negara itu sebagai republik otonom. Namun, pada saat yang sama, pemerintah Karabakh dengan dukungan Armenia, berkeras untuk memisahkan wilayah tersebut dari Republik Azerbaijan.

"Ini menimbulkan situasi yang tidak menentu. Bisa jadi konflik akan terus berlanjut dan implementasi ketentuan sisa rencana tersebut otomatis akan menjadi ambigu," urai Pakaein.

Jika wilayah Artsakh benar berada di bawah kewenangan Azerbaijan, lanjut Pakaein, perdamaian tentu akan dibangun di kawasan itu. Perdamaian ini sangat penting bagi Republik Azerbaijan dan Armenia. Karena kedua negara telah berperang bertahun-tahun, dan keduanya, terutama Armenia, sangat menderita akibat perang.

Selain itu, lanjut Pakaein, di lain sisi, perdamaian antara Azerbaijan dan Armenia juga akan membawa manfaat bagi Republik Islam Iran, sebagai tetangga mereka.

Pertama, ujar Pakaein, dalam hal keamanan, perbatasan negara akan terjaga. Kedua dari segi ekonomi, akan ada kesempatan bagi Iran untuk bekerja sama dan berpartisipasi dalam pembangunan kembali tujuh kota yang hancur di Azerbaijan yang jaraknya hanya sekitar satu kilometer dari Iran.

"Jika Republik Islam Iran bertindak dengan hati-hati dan dengan perencanaan yang baik, itu akan menciptakan peluang yang bagus," lanjutnya.

Meski kesepakatan damai dan genjatan senjata telah ditandatangani, implementasi perdamaian di wilayah itu, tetap masih menjadi tanda tanya. Hal itu tentu akan berdampak bagi Iran.

"Keuntungan Iran adalah akan menjadi wilayah transit utama. Iran menjadi koridor utara-selatan dan sebaliknya, yang menghubungkan Azerbaijan dan Armenia ke Laut Oman dan Teluk Persia. Dalam hal ini, Iran memperoleh pendapatan dari lalulintas transit,"  jelasnya.

Perang telah membuat Azerbaijan terpaksa melintasi wilayah Iran untuk pergi ke Nakhchivan, dan tampaknya Azerbaijan tetap akan menggunakan rute alternatif itu. Iran hanya mendapat manfaat pada Armenia dalam hal transit.

Pakaein menyarankan agar Republik Islam Iran harus ikut serta mengupayakan perdamaian atas masalah Karabakh. “Menyatukan Azerbaijan dan Armenia sebagai negara yang bersahabat,” ujarnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya