Berita

Sameul F Silaen/Net

Politik

Fadli Zon Bandingkan Kasus Benny Wenda Dan HRS, Samuel Silaen: Harusnya Tak 'Nyinyir' Pemerintah Melulu, Apa Disuruh?

JUMAT, 04 DESEMBER 2020 | 19:58 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kritikan Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon, kepada pemerintah terkait dengan fokus pemerintah terhadap persoalan Papua ditanggapi Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen

Silaen menilai, pernyataan Fadli Zon yang menyandingkan persoalan Papua dan tokoh Papua Benny Wenda tidak koheren dengan kasus Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib M. Rizieq Shihab.

"Meski sama-sama punya konsekuensi pelanggaran hukum, namun Benny Wenda tak pas untuk dipersamakan, apalagi disandingkan dengan kasus HRS," ujar Silaen dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (4/12).

"Perlu diingatkan kembali ke Fadli Zon, mungkin lupa teori penyelesaian masalah. Yakni, bagaimana menempatkan kasus pada kacamata yang pas, bukan karena subjektifitas," sambungnya.

Melalui perspektif politik, Silaen menilai pernyataan Anggota DPR itu terkesan nyinyir. Bahkan dia melihat kesan politis dari apa yang disampaikan Fadli Zon.

"Fadli Zon tak harus nyinyirin pemerintah melulu, karena Menhan Republik Indonesia itu pimpinannya di Partai Gerindra. Jangan sampai publik menebak-nebak, apa sengaja dibiarkan atau disuruh? Atau bagaimana? Publik dibuat penasaran!," ungkap Silaen.

Menurut Silaen, Kasus Benny Wenda sudah menyangkut lintas negara, sehingga membutuhkan cara penanganan yang tentu berbeda dengan penanganan kasus HRS.

"Jadi salah jika kasus Benny Wenda menurut Fadli Zon dibiarkan. Alat negara sudah dan sedang bekerja melakukan tindakan, hanya saja tidak dipublikasikan karena menyangkut hubungan antar negara sahabat," tuturnya.

Sementara untuk kasus HRS, Silaen memandang wajar jika itu dijadikan prioritas pemerintah. Karena, persoalan tersebut masih terkait dengan Covid-19 yang menjadi prioritas pemerintah, dan pengurusannya berada di dalam negeri.

Oleh karena itu, dia menyimpulkan nyinyiran Fadli Zon kepada pemerintah melalui pendekatan dua persoalan tersebut menunjukkan kualitas seorang politikus tersebut.

Terlebih lagi, Silaen juga mempertanyakan daya kritis Fadli Zon. Karena, kini dia tengah berada di dalam lingkaran pemerintah.

"Fadli Zon sepertinya ada yang belum tuntas di dalam kacamata politiknya. Atau dia ini hanya wayang yang sedang dimainkan oleh oknum diluar dirinya. Mungkinkah dirancang selalu 'nyolot' terhadap berbagai macam isu-isu tertentu. Atau murni dari dirinya sendiri tanpa sensasional," ungkapnya.

"Dalam era demokrasi itu juga sah dan baik-baik saja. Yang menyatakan diri oposisi terhadap pemerintahan justru sunyi senyap. Sikap itu justru diambil alih oleh Fadli Zon," demikian Sameul F Silaen.

Populer

Konsesi Tambang Ormas Dicurigai Siasat Jokowi Kabur dari Kejaran Utang

Sabtu, 15 Juni 2024 | 12:27

Politikus Demokrat Usul Legalisasi Judol Buat Tambah Uang Negara

Senin, 17 Juni 2024 | 18:58

Pengamat: Kembalikan Citra, Hery Gunardi Pantas Dicopot Jadi Dirut BSI

Sabtu, 22 Juni 2024 | 19:46

Preview Belgia Vs Slovakia: Hati-hati Pancingan Emosi

Senin, 17 Juni 2024 | 16:59

Bermain Imbang Tanpa Gol, Laga Prancis Vs Belanda Diwarnai Kontroversi

Sabtu, 22 Juni 2024 | 04:09

Bey Ingatkan Gen Z Tak Jadikan Lansia Tulang Punggung Keluarga

Kamis, 20 Juni 2024 | 06:00

Bey Machmudin: Harus Ada Upaya Masif Hentikan Perundungan!

Jumat, 14 Juni 2024 | 05:24

UPDATE

Intelijen dan Pendadakan Strategis

Selasa, 25 Juni 2024 | 05:50

Komisi IV DPR Minta Pembudidaya Udang Perhatikan Konservasi Lingkungan

Selasa, 25 Juni 2024 | 05:25

TNI AL Amankan 42 PMI Non Prosedural dari Malaysia

Selasa, 25 Juni 2024 | 04:54

3 Kapal Nelayan Tanpa SPB Ditangkap Polair di Perairan Batang

Selasa, 25 Juni 2024 | 04:31

Bermain Imbang 1-1 Kontra Kroasia, Italia Lolos Dramatis ke Babak 16 Besar

Selasa, 25 Juni 2024 | 03:59

Bey Machmudin Ingatkan Warga Jangan Coba-coba Mengakali PPDB

Selasa, 25 Juni 2024 | 03:45

Digitalisasi Layanan Perizinan

Selasa, 25 Juni 2024 | 03:31

KRI Dewaruci Tiba di Sabang dalam Pelayaran Muhibah Jalur Rempah

Selasa, 25 Juni 2024 | 03:13

Fraksi PKS Desak Balitbang Pertanian Dilepas dari BRIN

Selasa, 25 Juni 2024 | 02:59

Berjibaku Selamatkan Nelayan

Selasa, 25 Juni 2024 | 02:50

Selengkapnya