Berita

Kapuspenkum Kejagung Hari Setiyono/RMOL

Hukum

Dalami Dugaan Korupsi, Kejagung Periksa Vendor Pengadaan Alat Mesin Pertanian Kementan 2015

JUMAT, 04 DESEMBER 2020 | 16:48 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung terus melakukan pendalaman terhadap dugaan korupsi pengadaan alat mesin pertanian (alsintan) pada Kementrian Pertanian tahun anggaran 2015.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (kapuspenkum) Kejaksaan Agung Hari Setiyono mengatakan, penyidik Jampidsus baru saja melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi, yakni dari pihak swasta  yang notabene adalah vendor pengadaan alat mesin pertanian.

"Para saksi dianggap mengetahui tentang spesifikasi alat mesin pertanian yang dibutuhkan. Oleh karena itu keterangan para saksi dianggap perlu diperiksa untuk mengetahui fakta tentang alat mesin pertanian yang diproduksi, bagaimana kualitas dan berapa harga produksinya," kata Hari dalam keterangan tertulis, Jumat (4/12).

Adapun ketiga orang saksi yang diperiksa tersebut, ialah Dedi Setiawan selaku Direktur PT Teknik Agro, Andre Adriano selaku manager proyek PT Rutan dan staf PT Rutan Bambang Sulistio.

"Berdasarkan keterangan saksi dapat digunakan untuk jadi alat bukti guna dimintakan pertanggung-jawaban atas kerugian keuangan negara pada pengadaan alsintan pada Kementan RI," pungkas Hari.

Sebelumnya pada 2 Juni 2020 yang lalu, Jampidsus Kejagung juga telah melakukan pemeriksaan terhadap 4 saksi.

Adapun saksi yang diperiksa di antaranya Dwi Satrianto selaku Kasubdit Pengelolaan Katalog Pengembangan Sistem LKPP TA 2015 selaku Tim Pengembangan E-Katalog LKPP tahun 2015, Sigit Apriyanto selaku Pokja E-Katalog LKPP Tahun 2014, Thanthawi Jauhari selaku Pokja E-Katalog LKPP Tahun 2015, serta R Prapto Warsono selaku Direktur PT Cakrawala Cipta Karya.

Diketahui pada awal 2019 telah dimulai proses penyidikan perkara pengadaan alat mesin pertanian di antaranya traktor roda dua, traktor roda empat, rice transplanter, seeding tray, dan pompa air untuk peningkatan produksi padi tahun 2015. Hari mengatakan pemeriksaan saksi hari ini guna mencari bukti-bukti terkait dugaan kasus korupsi itu.

"Para pihak yang diperiksa sebagai saksi berkaitan dengan proses lelang yang diduga mempunyai andil hingga gagalnya pengadaan alsintan tersebut," tandas Hari Setiyono Selasa (2/6).


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya