Berita

Menteri Luar Negeri Armenia, Ara Ayvazian/Net

Dunia

Armenia: Turki Harus Segera Tarik Pasukannya Dari Zona Bekas Konflik Di Nagorno-Karabakh

JUMAT, 04 DESEMBER 2020 | 14:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perang skala besar yang dilancarkan Azerbaijan dengan dukungan langsung oleh sekutunya Turki, ditambah dengan pejuang dari kelompok teroris asing serta jihadis, menambahkan dimensi lain pada situasi yang sudah mengerikan.

Berbicara pada pertemuan Dewan Menteri OSCE ke-27, Menteri Luar Negeri Armenia, Ara Ayvazian memaparkan pelanggaran-pelanggaran yang telah dibuat pihak Azerbaijan, semakin menimbulkan penderitaan Armenia yang sudah terpojok dalam kekalahan.

Azerbaijan disebut telah melanggar kewajiban internasional mereka. Selama 44 hari perang berlangsung yang dimulai pada 27 September, pihak Azerbaijan telah melakukan pelanggaran berat, salah satunya terhadap hukum dan adat istiadat yang berlaku dalam konflik bersenjata, penargetan yang disengaja terhadap penduduk sipil dan infrastruktur kritis, eksekusi, perlakuan tidak manusiawi terhadap tawanan perang dan tawanan sipil, pemenggalan kepala, dan juga mutilasi.


Atas segala tindakan yang banyak menjatuhkan dan merugikan pihak Armenia, maka upaya federasi Rusia dan keterlibatan pribadi Presiden Vladimir Putin dalam mendirikan gencatan senjata untuk menghentikan perang,dianggap sudah tepat, menurut Ayvazian. Apalagi, Rusia juga menyediakan pasukan penjaga perdamaian di lapangan.

"Kami juga berterima kasih kepada Prancis dan Amerika Serikat atas upaya dan keterlibatan mereka untuk mencapai gencatan senjata," ujar Ayvazian, seperti dikutip dari News Arm, Jumat (4/12).

Ayvazian menekankan ketika perjanjian genjatan senjata telah disepkati, mestinya Turki, yang dalam sejarahnya kerap melakukan genosida terhadap orang Armenia, harus meninggalkan kebijakan destabilisasi dan menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat memicu ketegangan lebih lanjut.

Ayvazian menyerukan kepada semua negara peserta OSCE untuk terus menekan Turki agar menarik personel militernya dari zona konflik di Nagorno-Karabakh, beserta dengan pejuang teroris afiliasinya.

Sejauh ini belum ada tanda-tanda penarikan teroris asing dari daerah konflik, kata Ayvazian. Sebaliknya, laporan menyebutkan adanya perekrutan terus-menerus tentang pejuang teroris dan tentara bayaran yang disebar di bekas wilayah konflik.

"Kami sepakat bahwa semua tentara bayaran asing, yang dibawa ke zona konflik Nagorno-Karabakh oleh Turki dan Azerbaijan, harus ditarik sepenuhnya dan segera dari wilayah tersebut," tegas Ayvazian.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya