Berita

Presiden Iran Hassan Rouhani/Net

Dunia

Rouhani Bicara Pada Erdogan, Ungkap Pembunuhan Ilmuwan Iran Sebagai Ketidakberdayaan Musuh Saingi Kemajuan Negaranya

JUMAT, 04 DESEMBER 2020 | 10:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pembunuhan ilmuwan Iran yang diduga dilakukan oleh Zionis adalah kejahatan besar yang tidak manusiawi. Presiden Hassan Rouhani menggambarkan aksi pembunuhan itu sebagai insiden teroris atas tanda ketidakberdayaan dan ketidakmampuan musuh melawan kemajuan penelitian Iran.

Dalam percakapan telepon dengan mitranya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Kamis (3/12) malam, Rouhani menyatakan penghargaannya atas kecaman Ankara terhadap serangan pembunuhan tersebut.

"Jelas bagi kami metode yang digunakan dalam pembunuhan ini dan oleh siapa itu dilakukan," kata Rouhani, seperti dikutip dari IRNA.


Ilmuwan Iran menghabiskan sebagian besar waktunya dalam beberapa bulan terakhir untuk berbagai penelitian. Di masa pandemi ini, para ilmuwan berjibaku untuk membuat alat diagnostik untuk penyakit tersebut. Rouhani mengatakan bahwa pembunuhan ilmuwan Iran adalah kejahatan besar dan dia tidak akan mengampuninya.

Dalam percakapan telepon itu, Rouhani menyinggung soal pernyataan presiden terpilih AS tentang kembalinya negara itu ke JCPOA.

"Kami telah berulang kali menekankan bahwa jika para pihak dalam perjanjian memenuhi kewajiban mereka, kami akan memenuhi bagian kami juga," katanya kepada Erdogan.

Erdogan menyampaikan belasungkawa atas pembunuhan ilmuwan Iran Mohsen Fakhrizadeh yang terjadi pada Jumat (27/12). Ia mengatakan bahwa tidak diragukan lagi, serangan teroris ini telah menargetkan perdamaian dan ketenangan kawasan. Ia berharap pelaku kejahatan tersebut dapat diidentifikasi dan diadili secepatnya.

Erdogan menggarisbawahi bahwa plot sedang dibuat untuk mengguncang kawasan itu.

Rouhani dan Erdogan kemudian menyepakati seruan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan farmasi dan medis serta berbagi pengalaman di tengah pandemi virus corona.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya