Berita

Pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci/Net

Dunia

Fauci Meralat Pernyataannya Tentang Vaksin Pfizer Inggris Dan Meminta Maaf

JUMAT, 04 DESEMBER 2020 | 08:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci, mengakui kekeliruannya karena telah meragukan ketelitian regulator Inggris yang menyetujui vaksin Pfizer Inc.

Dalam wawancara dengan CBS pada Kamis (3/12) Fauci menyarankan regulator Inggris telah gagal untuk memeriksa data dengan cukup hati-hati dan telah mengabaikan vaksin. Komentar Fauci itu mendapat banyak sorotan di saluran berita TV Inggris utama.

Namun, Fauci kemudian memberikan klarifikasi saat wawancara dengan BBC, dia mengakui bahwa  komentar sebelumnya adalah salah.


"Benar-benar telah terjadi kesalahpahaman, dan untuk itu saya minta maaf,"  katanya.

"Saya memiliki keyakinan besar pada komunitas ilmiah dan komunitas regulasi di Inggris," ralat Fauci.
Inggris mengumumkan persetujuan vaksin pada hari Rabu dengan Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA). Inggris menegaskan bahwa mereka telah menilai data vaksin secara ketat dan tidak dalam situasi terburu-buru.

Fauci mengatakan bahwa dia hanya mencoba menyampaikan bahwa dalam pandangan AS, dengan skeptisisme vaksin yang meluas, bukan waktu yang tepat untuk melakukan proses dengan cara yang sama dan dengan kecepatan yang sama seperti yang terjadi di Inggris.

"Jika kami misalnya menyetujui kemarin atau besok, kemungkinan besar akan ada penolakan terhadap masyarakat yang sudah mengamati," kata Fauci.

"Anda tahu, pada akhirnya, ini akan aman, ini akan efektif, orang-orang di Inggris akan menerimanya dan mereka akan melakukannya dengan sangat baik, dan orang-orang di Amerika Serikat akan menerimanya dan kami akan melakukannya dengan cukup baik," kata Fauci.

Inggris mengesahkan vaksin Pfizer dengan BioNtech pada Rabu, menjadi negara pertama yang melakukannya.

Ini kemungkinan akan menambah tekanan pada FDA untuk segera melakukan hal yang sama, terutama saat Gedung Putih bertanya kepada Komisaris FDA, Stephen Hahn, mengapa badan tersebut tidak bergerak lebih cepat untuk mengotorisasi vaksin Pfizer.

AS dan Inggris memang meninjau vaksin secara berbeda. Pfizer telah mengirimkan data tentang vaksinnya secara “bergulir” ke Inggris. Artinya, regulator di sana dapat meninjau data secara real time dan melakukannya hingga ada cukup bukti untuk mendukung otorisasi resmi.

Tinjauan bergulir adalah alat yang digunakan pembuat peraturan untuk mempercepat penilaian obat atau vaksin yang menjanjikan.

Di AS, FDA akan memeriksa setiap aspek data yang dikirimkan dalam aplikasi, termasuk meninjau semua informasi keselamatan untuk memastikan tidak ada kekeliruan dan semuanya "tepat".

Fauci mengatakan kepada Sky News bahwa FDA telah mempercepatnya proses vaksin tetapi “tidak secepat yang Anda lakukan di Inggris,” tegasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya