Berita

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif/Net

Dunia

Menlu Iran: Mengapa Israel Bunuh Ilmuwan Nuklir Kami Tanpa Kecaman Dan Konsekuensi Dari Barat?

JUMAT, 04 DESEMBER 2020 | 07:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuduh pihak barat ikut terlibat dalam aksi pembunuhan ilmuwan nuklir, Mohsen Fakhrizadeh. Hal itu ia lontarkan karena hingga saat ini belum ada kecaman dari barat atas teror pembunuhan itu.

Dalam acara Med2020, sebuah forum internasional yang diadakan di Roma, Kamis (3/12), Zarif  juga mengungkapkan keheranannya atas alasan Israel melakukan teror itu.

“Mengapa Barat mendukung terorisme Israel? Mengapa Israel melakukan tindakan teror terhadap Iran, termasuk (membunuh) ilmuwan nuklir kita, tanpa kecaman dan konsekuensi dari Barat? " kata Zarif, seperti dikutip dari Al-Jazeera, Kamis (3/12).

“Saya ingin bertanya kepada tetangga kita, apakah mereka siap untuk berperang melawan Israel dengan Iran?” kata Zarif mengacu pada perjanjian normalisasi hubungan diplomatik antara Israel, Uni Emirat Arab dan Bahrain.

“Kami adalah tetangga, kami akan berada di wilayah ini bersama-sama, saya tidak berpikir mereka akan mengizinkan Israel melakukan pertempuran di sini,” ungkapnya.

Ini adalah pertama kalinya Zarif berbicara di platform internasional setelah pembunuhan Fakhrizadeh pekan lalu, yang menyebabkan kemarahan di negara itu dan mendorong Parlemen Iran untuk menuntut pemerintahnya untuk meningkatkan program nuklirnya.

Sejauh ini Iran telah menuding Israel menjadi dalang dibalik pembunuhan Fakhrizadeh, ilmuwan dipandang oleh kekuatan Barat sebagai arsitek program senjata nuklir. Sebuah tudingan yang dibantah Tel Aviv.

Zarif memperingatkan bahwa keputusan parlemen akan segera menjadi undang-undang, tetapi dapat dibatalkan jika sanksi terhadap Iran dicabut dan AS bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir tanpa prasyarat. Tetapi AS perlu mengambil langkah pertama, kata Zarif.

“Kami tidak mundur, AS melakukannya,” kata Zarif.

“Iran akan kembali ke kepatuhan penuh tetapi AS harus melaksanakan kewajiban mereka tanpa prasyarat," katanya,

Zarif menegaskan, AS harus berhenti membuat kondisi baru dan tuntutan yang keterlaluan.

"Kami telah menunjukkan kepada Barat sikap bonafid kami, sekarang saatnya bagi AS untuk menunjukkannya,”  katanya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya